Mahasiswa Cupid: 2011-07-10

Perpus: Antara Gaya Hidup dan Tantangan Zaman


Perpustakaan atau yang biasa disebut perpus merupakan ladang ilmu atau pintu masuk untuk merengkuh samudera pengetahuan yang maha luas di bumi ini. Perpus ibarat gudang amunisi yang menyediakan berbagai senjata dan alat kelengkapan perang melawan kebodohan dan ketidaktahuan. Di perpus, semua pengetahuan lintas disiplin ilmu terangkum dalam beribu buku yang tersusun rapi di atas rak-rak dengan kategori masing-masing. Perpus adalah rumah kedua bagi kaum-kaum cendekiawan yang haus akan pembaharuan.

Perpus dewasa ini telah distereotipkan sebagai sesuatu yang “dikucilkan”, bahkan dalam kalangan mahasiswa sendiri. Hal ini dibuktikan dengan penggambaran-penggambaran siswa atau mahasiswa dan perpus dalam film atau sinetron yang salah kaprah. Siswa atau mahasiswa tersebut digambarkan sebagai orang yang lugu (culun), kurang pergaulan (kuper), dan diberi gelar sebagai si kutu buku.

Persepsi mahasiswa secara umum terhadap hal ini, yang disadari atau tidak, turut dipengaruhi oleh stigma media itu sendiri. Hal-hal seperti ini merupakan pembunuhan karakter serta ancaman tersendiri bagi cendekia-cendekia muda yang harus terus berbenah diri melalui ilmu pengetahuan yang terangkum di perpus.

Belum lagi ada akronim yang sering disematkan kepada mahasiswa yang hanya pulang-pergi kampus dan perpus. Salah satunya di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Aceh dengan nama “marumpus” alias mahasiswa rumah-kampus-perpus dan masih banyak diskriminasi lain yang dialamatkan kepada pengunjung dan perpus itu sendiri.

Perpus dan Pustaka Online: Gaya Hidup Baru


Revolusi media saat ini yang diindikasikan dengan kian eksisnya dunia maya atau internet kian mempersempit ruang tumbuh-kembang perpus dengan adanya pustaka online. Di mana mahasiswa bisa dengan mudah menikmati dan mengunduh buku-buku kemasan program komputer dengan ekstensi *exe dan Portable Document Format (PDF), yaitu buku komputer/elektronik dengan nama e-book atau electronic book.

Namun, semestinya hal ini tak lantas menghilangkan eksistensi perpus di mata para cendekia. Kedua medium ini bisa dipadu-laraskan, dikombinasikan atau dimanfaatkan secara bersamaan. Satu sama lain saling melengkapi kekurangan yang ada.

Tak bisa dipungkiri bahwa apa yang tersaji dalam paket-paket elektronik tersebut belum sepenuhnya bisa didayagunakan secara efektif. Misalnya, gangguan penglihatan yang mendera jika terlalu lama memelototkan mata di depan layar monitor komputer, kendala teknis seperti mati lampu, habis baterai serta kendala teknis lainnya. Walaupun harus juga diakui bahwa dengan perangkat elektronik ini bisa menghemat ruang (space) yang mampu menampung banyak koleksi e-book sehingga lebih efisien daripada buku yang tebal dan besar serta terpisah paketnya antara satu buku dan buku lainnya.

Seperti di Banda Aceh, misalnya. Saat ini, juga sudah ada orang yang mengkombinasikan antara konsep kafe yang menyediakan beragam makanan dan minuman dengan konsep pustaka yang menyediakan berbagai jenis buku baik level lokal (Aceh), nasional, serta internasional. Mereka memperkenalkan konsep ini sebagai Kafe Pustaka dengan slogan Makan, Minum, Baca, dan Online. Mereka juga menyediakan fasilitas Wireless Fidelity (Wi-fi) untuk online, warnet mini, serta ruang rapat.

Aktivitas “ngopi” masyarakat Aceh sudah menjadi gaya hidup (life style) di masyarakat. Dengan menggabungkan konsep “ngopi” di kafe dengan aktivitas membaca dan mengakses internet secara bersamaan, maka semua akan terasa lebih lengkap untuk mengisi aktivitas sehari-hari kaum cendekiawan muda dan menjadi gaya hidup baru di dunia modern pada era globalisasi ini.

Perpus dan Perpus Online sebagai Kebutuhan


Bagi saya, perpus merupakan kebutuhan vital, terutama bagi mahasiswa. Hal ini bukan hanya sekadar tuntutan kuliah semata, tetapi juga untuk membuka ruang-ruang sempit kesadaran dan fondasi awal menuju perubahan, pembaharuan serta revolusi pemikiran.

Namun hal ini juga harus diselaraskan dengan zamannya. Selain perpus, pustaka online dan sarana internet lainnya bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya untuk menunjang kreativitas, produktivitas serta kebutuhan penting lainnya.

Perpus ideal saat ini adalah perpus yang mampu menjawab kebutuhan zaman. Sudah saatnya pemerintah dan seluruh elemen masyarakat mendukung sepenuhnya kampanye membangun budaya membaca sebagai upaya mencerdaskan anak bangsa. Hal ini bisa diwujudkan dengan menerapkan konsep kafe dan pustaka dalam masyarakat. Semakin banyak model tersebut dalam lingkungan masyarakat, maka semakin besar kesadaran masyarakat untuk memasukkan budaya membaca dalam daftar gaya hidup, kebutuhan serta ruang kebudayaan baru yang baik dan sehat bagi mereka.

Mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Mark Twain (1835-1910), seorang penulis asal Amerika Serikat, “The man who does not read good books has no advantage over the man who can't read them.” Semoga ini bisa menggugah kesadaran kita akan budaya membaca serta persepsi terhadap perpus sebagai jendela dunia.

Sammy Khalifa
Mahasiswa Program Studi Psikologi
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)
Pegiat Komunitas Menulis Jeuneurob, Aceh

Realita Yang Sesungguhnya

Kuliah Sambil Berbisnis


Sejumlah kegiatan perkuliahan memang menyita waktu, tenaga dan pikiran. Mungkin kamu berpikir jangankan memulai usaha, terkadang meluangkan waktu bersama keluarga saja sulit. 
Tetapi kadang, ide usaha datang begitu saja tanpa mengenal usia, waktu, dan kondisi ekonomi seseorang. Nah, bagaimana jika tiba-tiba saja pikiranmu dihantui ide untuk membuka usaha hingga kamu kesulitan untuk berkonsterasi dengan perkuliahan?

Adalah hal yang wajar jika kamu mengalami ganggauan saat kuliah. Namun satu hal yang pasti, jangan kubur idemu.

Pendiri Indonesia Techopreneur Community (ITC), Nico Budianto mengatakan, bisnis yang dimulai sejak kuliah akan memberikan dampak yang baik untuk mahasiswa.

"Justru bagus jika sudah punya inisiatif untuk berbisnis sejak kuliah. Hal itu akan merangsang pikirannya dan merekomendasikan opsi yang akan ia pilih jika lulus kelak," 

Nico menyarankan, mahasiswa yang sudah memiliki ide bisnis untuk menindaklanjuti ide tersebut. Dia menyayangkan jika ide yang datang menjadi sesuatu yang tidak berguna.

"Yang penting adalah menindaklanjuti ide dengan memverifikasi apakah ide tersebut bisa mendapat pasar? Jika bisa, segera konversikan ide ke konsep bisnis berikut kalkulasinya," kata Nico menyarankan.

Jika sudah dalam bentuk konsep bisnis, dia menambahkan, agar langsung mengaplikasikan konsep bisnis tersebut menjadi kenyataan. "Jadi jangan hanya konsep saja, segera bertindak. Kalau ditunda-tunda, nanti ide tersebut bisa diambil orang," tuturnya.

Namun, jika waktu belum memungkinkan untuk mewujudkan ide tersebut, Nico mengimbuhkan, agar mahasiswa membagi ide tersebut dengan orang yang sudah memiliki bisnis. "Ajak kerja sama pebisnis yang sudah lebih berpengalaman, atau ceritakan saja tentang konsep bisnis yang kita miliki kepada mereka. Siapa tahu bisa berkonsinyasi," katanya.

Jadi, tidak ada salahnya jika kamu punya ide bisnis saat kuliah. Beranikan dirimu dan bertindak sesuai kalkulasi konsep bisnismu. Sukses untuk bisnismu ya!

Tips Bersiap Siap Kuliah Di AS


Tidak bisa dielakkan, kuliah di perguruan tinggi asing masih menjadi pilihan banyak lulusan sekolah menengah atas (SMA), misalnya ke Amerika Serikat (AS). Nah, supaya kamu tidak salah langkah, simak tips berikut sebelum memutuskan kuliah di Negeri Paman Sam tersebut.

Perlu kamu ketahui, masa penerimaan mahasiswa di AS berakhir pada Januari. Meski begitu, banyak juga universitas yang menawarkan tenggat waktu pada Oktober atau November setiap tahunnya.

Dalam penerimaan mahasiswa, universitas di AS mensyaratkan ujian Scholastic Aptitude Test (SAT). Kamu bisa mendaftar untuk mengikuti tes ini melalui situs SAT College Board segera setelah memutuskan pilihan belajar di Amerika. Demikian seperti dikutip dari situs Telegraph, Kamis (2/6/2011).

Sistem akademik AS menawarkan semua latar belakang pendidikan. Ivy League, yang terdiri dari delapan perguruan tinggi terbaik di AS, mensyaratkan nilai A. Calon mahasiswa dengan kualifikasi lain masih dapat diterima di institusi lainnya.

Sebagian besar universitas memungkinkan kamu untuk melamar melalui situs mereka. Kamu akan dipandu untuk mengisi formulir, ujian dan persiapan wawancara dengan sekolah atau pembimbing perguruan tinggi. Bantuan semacam ini tersedia melalui Kaplan Test Prep and Admissions.

Kamu bisa menyimak situs-situs berikut sebelum memutuskan kuliah di Amerika.

• The College Board (telepon: 001 212 713 7789). Kamu bisa mengaksesnya di situs, www.collegeboard.org dan www.sat.collegeboard.com/register

• Fulbright Commission (telepon: 0845 894 9524). Situs yang bisa kamu akses, www.fulbright.co.uk

• Kaplan Test Prep and Admissions (telepon: 020 7930 3130). Situs yang bisa kamu akses, www.kaptest.co.uk

• US University Search. Kamu bisa mengakses di situs, www.usuniversities.com

Tips Memilih Rumah KOST


Jika kamu menjatuhkan pilihan rumah kos sebagai hunian sementara selama kuliah, pastikan rumah kos yang kamu pilih memenuhi semua kebutuhanmu.

Lokasi


Cari rumah kos yang tidak terlalu jauh dengan kampus dan mudah ditempuh. Dengan memilih rumah kos yang dekat kampus, kamu akan menghemat biaya transportasi dan waktu.

Kamu juga bisa lebih santai ke kampus, tidak terburu-buru dikejar jam masuk kuliah. Apalagi jika kamu harus kembali ke kos karena ada sesuatu yang tertinggal

Luas kamar
Jika memungkinkan, pilih kamar kos yang dapat menampung lebih dari lima orang. Karena, ada saja tugas kampus yang mengharuskanmu mengerjakannya secara kelompok. Kamar yang cukup menampung teman-teman kelompokmu akan menunjang pengerjaan tugasmu. Selain itu, kamar yang cukup luas juga bisa dijadikan base camp, kan?

Lingkungannya nyaman dan aman
Pastikan rumah kos yang kamu pilih terletak di lingkungan yang aman dan nyaman. Dengan tinggal di lingkungan yang kondusif, kamu akan lebih berkonsentrasi belajar dan tidak perlu was-was dengan tindak kejahatan. Meski begitu, kewaspadaan tetap penting.

Pilih kamar sesuai kebutuhan


Jika kamu membawa kendaraan, kamar yang terletak di lantai bawah adalah pilihan yang tepat. Ini akan memudahkanmu mengawasi kendaraan. Pilihlah kamar kos yang sesuai kebutuhan dan kemampuan kocekmu.

Fasilitas listrik dan air
Dua hal ini menjadi komponen utama yang patut kamu pertimbangkan ketika memilih kamar kos. Listrik yang byar pet tentu akan mengganggumu ketika harus mengejar deadline tugas. Begitu pula air yang tidak lancar. Pastikan rumah kos yang kamu pilih tidak bermasalah dalam kedua aspek ini.

Pengurus kos ramah
Kenyamanan tinggal di rumah kos juga dipengaruhi oleh pengurus kos. Jika mereka ramah, kamu pun akan kerasan, kan?

Biaya


Jika semua kebutuhanmu telah ada pada satu rumah kos, pastikan biaya yang harus kamu keluarkan tidak akan menjebol kocekmu.

Permisalan Antara Angry Birds Dan Tipe MAHASISWA

Calon Maba (Calon Mangsa)

Nak, Urungkan Niatmu Jadi Sarjana...


"Maafkan aku, Nak, ya. Urungkan niatmu untuk menjadi sarjana. Ayah tidak sanggup menyediakan uang sebesar itu dalam waktu sekejap."

Kata itu mungkin yang sering muncul dari seorang ayah yang anaknya diterima menjadi mahasiswa jalur undangan perguruan tinggi negeri (PTN). Dulu, jalur ini dikenal dengan penelusuran minat dan kemampuan, atau kerap disingkat PMDK.

Bagaimana tidak, seorang teman di Facebook, Coen Husain Pontoh, menuliskan keluh kesahnya di statusnya. "Keponakan saya keterima di salah satu universitas terkemuka di Pulau Jawa melalui jalur "undangan". Tapi, untuk bisa masuk kuliah, ia pertama kali harus bayar Rp 40 juta kontan," tulisnya.

"Kampusnya terkenal sebagai kampus rakyat, namanya: Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta," tulisnya di http://www.facebook.com/home.php#!/coenhusainpontoh/posts/10150185073318500.
Bayangkan, orangtua yang gajinya di atas upah minimum, katakanlah Rp 2,5 juta per bulan, belum tentu bisa menyediakan uang sebesar itu dalam waktu singkat. Kecuali, kalau orangtua itu nyambi korupsi tentunya. Padahal, upah minimum seorang buruh atau karyawan/karyawati di Jakarta berkisar Rp 1,2 juta.

Pada situs Pemprov DKI Jakarta tertanggal 29 November 2010 diberitakan bahwa upah minimum DKI Jakarta (UMP/UMR DKI Jakarta) tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp 1.290.000 per bulan per orang. Apa ini artinya? Artinya, jika kita anak seorang buruh yang gajinya sesuai dengan upah minimum atau dua kalinya upah minimum yang ditetapkan pemerintah, kita dilarang untuk menjadi mahasiswa.

Kampus hanya untuk orang kaya. Orang miskin dilarang masuk kampus untuk belajar. Yang boleh belajar di kampus adalah orang-orang kaya. Sementara jika pendidikan tinggi adalah salah satu pintu masuk untuk mengubah kehidupan agar lebih baik, pintu itu sekarang sudah perlahan-lahan ditutup.

Yang kaya makin kaya dan yang miskin tetaplah miskin. Tak peduli di negeri yang mengklaim berdasarkan Pancasila, yang berdasarkan Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keadilan Sosial. Yang jelas di negeri ini anak orang miskin silakan minggir dari pendidikan tinggi.

"Salah sendiri lu miskin, orang miskin, enyah aja lu".
Mungkin, itu kata-kata yang muncul di pikiran, hati, dan lisan para petinggi negeri ini, yang membiarkan komersialisasi pendidikan semakin menggila.
Nak, urungkan niatmu jadi sarjana ya….
Sudah jangan menangis terus, Nak….
Mungkin kita hidup di negeri yang salah.…
Di negeri yang menganggap orang-orang miskin hanya sekadar angka, bukan warga negara….

JK School of Government


Nama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla diabadikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan meresmikan Jusuf Kalla School of Government bersamaan dengan peluncuran program Pascasarjana Magister Ilmu Pemerintahan, Kamis (14/7/2011), di Kampus UMY, Yogyakarta.

Acara itu ditandai kuliah perdana Jusuf Kalla bertema Reviving Democratic Government and Leadership in Global Governance serta penandatanganan kontrak antara Jusuf Kalla dan Pascasarjana UMY. 

Hadir dalam peresmian ini, antara lain, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Syafii Maarif, mantan Kepala BPK dan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Prof Anwar Nasution, Rektor UMY Mohammad Dasron Hamid, serta ekonom Didik J Rachbini.

Rahasia Memenangkan Beasiswa Studi Luar Negeri



Mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri menjadi dambaan kebanyakan orang. Untuk mendapatkannya, bukanlah perjuangan mudah. Serangkaian tes harus dilalui untuk membuktikan bahwa Anda adalah kandidat yang pantas mendapatkannya. Nah, ada beberapa catatan kecil yang mungkin bisa Anda coba saat mencoba memeroleh beasiswa!

Pertama, penguasaan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris. Mau tidak mau dan suka tidak suka, bahasa asing adalah syarat mutlak untuk studi di luar negeri.

Kedua, Anda harus ingat setiap beasiswa itu pasti ada kriterianya. Ketahuilah, setiap lembaga pendonor beasiswa selalu mempunyai tujuan dan maksud yang berbeda. Selain harus proaktif mencari segala informasi, Anda juga harus mempelajari dengan seksama kriteria di masing-masing program beasiswa. Semua harus diformulasikan dengan sebaik-baiknya dan internet adalah langkah awal yang baik untuk menggali segala informasi mengenai beasiswa.

Ketiga, hal pertama yang akan ditelisik oleh panelis adalah dokumen aplikasi beasiswa yang Anda ajukan. Untuk itu, Anda harus mempersiapkan kelengkapan dokumen sesuai dengan syarat yang ditentukan. Tak perlu heran jika Anda diminta untuk memberikannya dalam beberapa salinan, karena tim panelis yang melakukan seleksi biasanya lebih sari satu orang. Hal itu juga berguna sebagai peluru cadangan, manakala ada salah satu dokumen Anda yang tidak lengkap.

Keempat, perlu dipahami bahwa beerapa lembaga pendonor beasiswa tidak hanya menilai kecakapan secara akademis. Ada saat-saat di mana lembaga pendonor beasiswa lebih memperhitungkan visi dan misi di luar hal-hal yang bersifat akademis.

"Ketika memberikan beasiswa, kita tidak semata-mata menilai secara akademis, tetapi juga konsisten. Dalam beasiswa, kita lebih mementingkan sisi holistik. Seperti keterlibatan dalam organisasi sosial dan kepandaian ketika merepresentasikannya dalam mengisi aplikasi," kata Director Indonesia International Education Foundation (IIEF), Diana Kartika Jahja,

Kelima, saat wawancara, Anda harus bisa memberikan alasan yang meyakinkan kenapa Anda merasa layak mendapatkan beasiswa tersebut. Ingat, wawancara adalah saat yang paling berharga untuk tampil dan menunjukan bahwa Anda adalah yang kandidat yang paling tepat.

"Saat ditanya tentang alasan ingin mendapatkan beasiswa, banyak yang menjawab mereka akan berguna untuk nusa dan bangsa. Itu tidak salah, tetapi apa artinya? Harusnya berikan jawaban yang lebih detail," kata Diana.

Selanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah prasyarat TOEFL. Minimal skor TOEFL internasionalnya mencapai 550. Selain itu, kemahiran dalam menulis essai juga perlu dipersiapkan. Tulis dan manfaatkan media yang tersedia untuk menulis sebanyak-banyaknya. Melalui essai yang Anda tulis, panelis menilai kreatifitas dan cara Anda mengembangkan ide.

"Intinya, orang Indonesia bisa sangat jempolan jika diberi dan mampu memanfaatkan kesempatan langka ini," tambah Diana.

Kehidupan Mahasiswa Itu !!!!

  • Bangun pagi

  • Berangkat ke kampus

  • Masuk kelas yang membosankan dan masih mengantuk

  • Berusaha tidak terlihat ngantuk

  • Dosen ngajar dan pura-pura ngedengerin

  • Dosen garing tersebut mengeluarkan lelucon yang tidak lucu

  • Akhirnya kelas yang membosankan ini selesai

  • Masuk kelas yang menyenangkan

  • Dosen memberikan pertanyaan susah

  • Jawaban benar 

  • Dosen memberikan pertanyaan gampang dan nunjuk mahasiswa lain

  • Mahasiswa ini nggak bisa ngerjain soal yang gampang banget

  • Nggak ada tugas

  • Ujian Tengah Semester kuliah yang dirasa gampang

  • Merasa bisa dan nggak belajar

  • Ujian Tengah Semester dua kuliah 4 sks yang materinya susah amit-amit

  • Nggak ada satu soal pun yang keluar dari materi yang dipelajari

  • Ujian Akhir Semester kuliah yang dirasa gampang tetap nggak belajar

  • Ujian Akhir Semester kuliah 4 sks yang materinya susah amit-amit satu hari dengan kuliah 4 sks yang materinya susah juga

  • Terpaksa mengorbankan salah satu mata kuliah

  • Nilai kuliah yang dirasa gampang keluar, NGULANG

  • Ke dosen minta naikin nilai

  • Akhirnya nilai dinaikkan dan nggak jadi ngulang

  • Nilai mata kuliah 4 sks yang dipelajari keluar, NGULANG

  • Nilai mata kuliah 4 sks yang dikorbankan keluar, LOLOS

  • Libur telah tiba dan nggak peduli lagi dengan nilai

Dosen: hari ini kita kuis ya

Dilemma ‘Freedom’ dan Otoritarian

Oleh: Nofia Fitri
“Aku tidak menginginkan kebebasan jika aku dapat menjadi otoritarian olehnya. Karenanya ku percayakan kebebasan itu kepada pemerintah demi menertibkannya. Sebaliknya mereka kemudian memberlakukan ribuan regulasi yang harus kupatuhi sebagaimana otoritas memerintah, hingga semua itu akhirnya berbalik mengurung kebebasanku. 

Rakyat menginginkan kebebasan, karenanya dipercayakanlah kekuasaan kepada pemerintah untuk menciptakan kebebasan ditengah masyarakat yang ‘chaos’ karena kebebasan itu sendiri (yang dianggap kebablasan). Kenyataan pertama ini adalah latarbelakang berdirinya sebuah pemerintahan fasis-totalitarian, yaitu karena rakyat yang otoriter, sebagaimana deskrpisi Polanyi.

Pemerintah diberi kewenangan, lalu memerintah dengan mengebiri kebebasan rakyat. Negara kemudian menjadi alat yang membatasi kebebasan rakyat, hingga rakyat memberontak, menentang kekuasaan dan menginginkan penghapusan negara yang otomatis melenyapkan keberadaan pemerintah. Kenyataan kedua ini adalah latarbelakang munculnya semangat anarki yang memantapkan ide-ide anarkisme dalam pandangan Bakunin.

Disisi lain, pilihan yang dianggap sebagai sebuah jalan keluar, yaitu pemerintah dipercaya untuk memegang suatu kekuasaan, diberi kewenangan oleh rakyat berupa kebebasan untuk memberikan pelayanan ketatanegaraan demi mewujudkan cita-cita kesejahteraan untuk sang pemberi wewenang. Proses tersebut yang kemudian dipahami sebagai demokrasi, kekuasaan berada ditangan rakyat dan dijalankan oleh pemerintah. 

Mempertalikan ungkapan-ungkapan diatas, idealnya demokrasi adalah kekuasaan rakyat dan menolak otoritarian. Namun kenyataan dunia modern ketika prinsip-prinsip kebebasan tersebut ‘tereduksi’ oleh kompleksnya persoalan rakyat, maka yang muncul sebagai kebebasan adalah mungkin ‘otoritarian’ itu sendiri.
Apakah dapat disimpulkan sementara bahwa rakyat yang bebas adalah rakyat yang otoriter, sementara pemerintah yang otoriter adalah pemerintah yang bebas?

Sebelum jauh mengeksplorasi freedom dan otoritarian, sedikit merefleksi Fromm, menurutnya kebebasan memiliki dua bentuk arti bagi manusia modern, kondisi pertama bahwa ia telah bebas dari ‘traditional authorities’ dan menjadi seorang individual namun pada kondisi yang lain di saat yang sama ia menjadi terisolasi, tak berdaya (alineated from himself and others). Inilah tahap dimana individu dapat menjadi otoritarian.

Demokrasi antara freedom dan otoritarian

“There is only one short span of distance between freedom dan otoritarian while people never stop to pursui their liberty”
(Nofia Fitri, The Philosophy Critiques of Libertarian Anarchist, 2011)

Pertanyaannya kemudian, bagaimanakah demokrasi ideal dalam masyarakat yang menuntut kebebasan sementara kebebasan dapat mendorong mereka menjadi otoriter? Sebaliknya pemerintah memiliki kekuasaan yang datang dari rakyat itu sendiri, namun tugas ‘memerintah’ sesungguhnya membatasi kebebasan rakyat. 

Masyarakat yang bebas adalah masyarakat yang otoriter. Sementara Pemerintah yang otoriter adalah pemerintah yang bebas. Meminjam ungkapan Amartya Sen karenanya ‘kebebasan haruslah diberikan sesuai porsinya.’ Lalu porsi seperti apa kah yang seharusnya diberikan kepada rakyat bentukan dunia modern sebagaimana kenyataan hari ini.
Mengambil makna dari istilah populer Dostoyevsky ‘two plus two equal to four, that is freedom’ kebebasan dalam esensinya adalah bukan rakyat sebagai satu individu, melainkan entitas lebih dari satu itu sendiri. Sebagai contoh pertemuan antara individu atau publik. 

Demokrasi bersandar pada kesatuan individu, bukan pada Individu yang satu

We can not achieve the freedom we seek, unless we comprehend the true significance of freedom in a complex society” (Karl Polanyi).
Manusia modern yang bebas adalah manusia yang terefleksi dari ide tentang kebebasan kolektif, bukan pengalaman tentang catatan masa lalu yang membawa mereka hanya bernostalgia dengan sejarah penindasan individu. Ide tentang kebebasan adalah ide tentang memerdekakan hak-hak orang lain. Kemerdekaan suatu negara dari penjajahan adalah memerdekakan suatu kesatuan individu yang bernasib sama.

Karena demokrasi adalah kedaulatan ditangan rakyat maka pertimbangan individu (rakyat) yang kolektif atau dalam bentuk real nya bisa berupa opini publik adalah otoritas sesungguhnya dalam demokrasi. Aparat penegak hukum atau pemerintah sekalipun tidak akan dapat membatasi opini yang dibangun dari pengalaman serta kejadian dalam kehidupan manusia yang bebas. 

Berangkat dari kondisi inilah kemudian kesepakatan publik terbentuk (kesepakatan individu-individu), bahwa masyarakat yang bebas beridekan tentang kemerdekaan individu untuk kemerdekaan bersama (rakyat). Karenanya dalam proses demokrasi mengakomodasi opini publik sama dengan menjalankan ‘kata rakyat.’

Apakah idealnya rakyat mengikuti ‘kata’ pemerintah? 
 
Demokrasi adalah pemerintah menjalankan apa yang dikatakan rakyat.
Pemerintah hari ini menjadi arogan dan otoritarian karena tidak memahami esensi demokrasi sesungguhnya. Mereka melihat demokrasi sebatas “rakyat mempercayakan kekuasaan pada sekelompok orang terpilih dengan memberi kewenangan kepada mereka untuk memerintah.” Pemerintah-pemerintah diera modern lupa bahwa kewenangan tersebut adalah kekuasaan yang diamanatkan dari rakyat dan harus dipertangjawabkan kepada rakyat, digunakan sebaik-baiknya untuk mensejahterahkan rakyat, sekali lagi Pemerintah adalah Pelayan Rakyat. 

Pemerintah dibentuk untuk melayani rakyat dalam konteks demokrasi. Dengan demikian apakah demokrasi adalah dimana aku (rakyat) yang mempercayakan ‘kekuasaan’ kepadanya (pemerintah) untuk digunakan sebagai alat melayaniku?

Kalau demokrasi seperti ini, apakah anda (pemerintah) tetap memilih demokrasi?
FINDING DEMOCRACY (Part 2) “Demokrasi Rakyat, Pemerintah dan Ruang Publik”
FINDING DEMOCRACY (Part 3) “Negara IDE, Negara Ideal Politik Masa Depan”
*Nofia Fitri adalah lulusan Ilmu Politik Universitas Nasional dan saat ini menempuh MA Program International Political Economy, Department of Intermational Relations (EMU/Turkey). 


Ternyata Batman Seperti Kita



ternyata batman sama seperti kita

Buat Mahasiswa ITB



Buat Mahasiswa ITB

Saat Kuliah Dan Saat Liburan




Saat Kuliah Dan Saat Liburan

Mahasiswa SO Itu !!!!!!

  1. Study Oriented : rajin belajar, mengejar nilai tinggi dan lulus tepat waktu (kalau bisa bahkan fast track) ataupun cumlaude.
  2. Science Oriented : mengejar dan senang untuk mempelajari ilmu pengetahuan sesuai konsep dan tentunya riset. Terkadang hobi ikut lomba karya ilmiah.
  3. Social Oriented : hobi nyari teman atau link karena merasa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan makhluk lainnya.
  4. So sial Oriented : entah dewi fortuna yang pergi menghilang atau entah memang suratan takdirnya, mahasiswa ini selalu ketiban sial. Contohnya ya yang seperti udah belajar ampe malem tapi tetep dapet jelek mulu.
  5. SNSD / Super Junior / SHINee / SM*SH Oriented : isi otak adalah MV, performance maupun variety show yang kalo udah ketemu sesama, suka heboh sendiri bahas anggota mana yang paling disukai.
  6. Sharing Oriented : kalo yang ini, HDDnya nggak dibatasi oleh K-Pop saja dan biasanya HDDnya minimal 1 TB.
  7. Sambilan Oriented : nggak jaman lagi kuliah dibayarin orang tua, katanya. Udah mandiri dengan uang hasil kerja sambilannya yang entah itu berupa jualan pulsa, jadi guru privat maupun ngajar ngaji. 
  8. Spiritual Oriented : ke kampus bawaannya kitab suci, menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan haram dan tingkah lakunya sopan santun.
  9. Sentai Oriented : masa kecil sangat bahagia dengan yang namanya Power Ranger sampai-sampai pas udah kuliah pun nggak melewatkan satu episode  sampai episode terakhir Power Ranger Samurai maupun Goseiger.
  10. Sok Waeh Oriented : yang satu ini punya prinsip jalani hidup tanpa beban, katanya sih “Go with the flow”.
  11. Senang-senang Oriented : karaoke, nonton film di bioskop, makan-makan dan segala kehidupan hedon lainnya kurang afdhol bila tidak dilakukannya.
  12. Sek-esek Oriented : yang satu ini suka sekali melampiaskan hawa nafsu mereka entah itu di kosan ataupun di club.
  13. Smoke Oriented : pria maupun wanita yang hobinya hisap-hisap dan mengeluarkan asap yang bikin lingkungan sekitarnya jadi sebal gara-gara jadi perokok pasif.
  14. Suntikan Oriented : suka memakai narkotika dan obat-obatan terlarang.
  15. Sogokan Oriented : menghalalkan segala cara (terutama uang) untuk mencapai tujuan dan menghindar dari hukuman.
  16. Sotoy Oriented : sombong karena diterima di perguruan tinggi favorit serta merasa paling pintar jadi meremehkan orang lain dan sok tahu.
  17. Sexy Oriented : yang penting make baju yang press body lah biar kelihatan lekuk-lekuk tubuh nan indah.
  18. Searching Oriented : yang satu ini suka cari perhatian dan cari pasangan entah itu dalam kampus ataupun di kampus lain.
  19. Sleep Oriented : nah satu nih dalam keadaan apaapun senangnya tidur meskipun di waktu kuliah.
  20. Sport Oriented : tiap ada pertandingan olahraga, mahasiswa inilah yang paling sering nongol.
  21. Singing Oriented : di manapun, kapanpun, selalu ada waktu untuk bernyanyi. Nggak peduli suara bagus atau jelek yang penting pede nyanyinya.
  22. Single Oriented : buat yang lagi atau senang ngejomblo. Tak selamanya merupakan tipe “Forever Alone”.
  23. Self Oriented : ngerasa cukup hebat dengan segala permasalahan mampu ditanggung sendiri. Senang-senang sendiri dan sedih-sedih sendiri.

Tips Mengalahkan Wawancara Bea Siswa

Kabar berhasil melewati sejumlah tahapan dalam seleksi penerima beasiswa pasti menjadi kabar yang sangat baik. Apalagi, jika telah mencapai tahapan wawancara yang merupakan tahap akhir dari serangkaian tes yang harus dilalui bagi calon penerima beasiswa. Memasuki tahapan ini, artinya Anda dianggap sebagai kandidat yang kompeten untuk menerima pembiayaan studi. Tetapi, jangan berpuas hati. Tak sedikit yang harus "gigit jari" karena tak berhasil melampaui tahapan ini. Nah, berikut ini adalah pertanyaan umum dalam wawancara beasiswa dan bagaimana jawaban terbaik yang harus diberikan, seperti dikutip dari www.supercollege.com. Yuk, disimak!

1. Bagaimana Anda saat menjadi seorang pemimpin, atau, bagaimana Anda menggambarkan kepemimpinan?
Jika Anda mendapat pertanyaan mengenai kemampuan kepemimpinan, jangan hanya mengungkapkan sejumlah titel atau posisi yang pernah diraih. Fokuskan pada posisi kepemimpinan yang spesifik atau aktivitas yang bisa memberikan gambaran secara detil serta menunjukkan komitmen yang kuat. Misalnya, aktivitas sosial yang dilakukan, serta bagaimana Anda berkompetisi meraih sesuatu akan memudahkan pewawancara untuk mengukur prestasi Anda. Ingat, tidak harus menceritakan bagaimana Anda mengorganisasi sesuatu atau memotivasi orang lain. Hal itu justru terkesan sangat klasik.

2. Apa kekuatan dan kelemahan terbesar Anda?
Akan sangat mudah untuk mengatakan bahwa kekuatan Anda adalah seseorang yang mau bekerja keras. Tetapi, apa yang akan menjadi bukti kekuatan itu? Gunakan sebuah contoh. Sampaikan sebuah ilustrasi yang bisa menggambarkan apa yang Anda maksud dengan kekuatan itu. Tidak cukup hanya mengatakan bahwa Anda memiliki kualitas kepemimpinan yang baik. Anda harus bercerita tentang kejadian dimana Anda memang memimpin, apa hasil dari kepemimpinan Anda? Kenapa Anda melakukannya? Hal ini akan memudahkan pewawancara untuk memercayai bahwa itu memang kekuatan Anda.
Nah, ketika berbicara tentang kelemahan, jujur, tetapi penting untuk menunjukkan tindakan apa yang Anda ambil untuk mengatasi kelemahan itu. Mengakui kegagalan bukanlah kesalahan. Yang terpenting, bagaimana Anda mengambil langkah untuk mengatasi kegagalan itu.

3. Siapa yang menjadi tokoh panutan Anda?
Ketika pewawancara mengajukan pertanyaan ini, mereka bermaksud untuk mempelajari diri Anda dari jawaban yang diberikan. Dengan kata lain, siapa orang yang Anda kagumi menggambarkan sesuatu tentang Anda. Jadi, berhati-hatilah dalam menjelaskan siapa sosok yang Anda kagumi. Tak masalah siapapun yang Anda pilih sebagai "pahlawan", asal yakin bahwa Anda mengetahui banyak tentang tokoh itu untuk menjelaskan secara spesifik tentang pribadinya.

4. Apa buku favorit Anda?
Jangan memberikan laporan tentang sebuah buku, ketika menjawab pertanyaan ini. Apa yang diinginkan pewawancara adalah untuk memelajari siapa Anda. Apa yang Anda katakan tentang pentingnya membaca buku mengindikasikan ketertarikanmu, apa yang Anda yakini, tujuan dan hal yang disukai maupun tidak disukai.

Ketika berpikir tentang buku yang akan dipilih sebagai bacaan favorit, katakan bahwa pilihan itu membuatmu berpikir berbeda atau mendorong untuk melakukan suatu aksi tertentu. sebutkan juga, apa yang secara khusus membuat Anda terhubung dengan tokoh utama. Yang terpenting bukanlah apa buku yang Anda sukai, tetapi mengapa buku itu berarti bagi Anda.

5. Kenapa Anda memilih kampus ini?

Ini adalah kesempatan terbaik untuk mengungkapkan sesuatu tentang diri Anda melalui jawaban yang diberikan. Anda tentu bukannya menjadi tour guide dengan mendeskripsikan aset terbesar yang ada di kampus itu. Lebih baik menjelaskan bahwa Anda memilih sekolah itu karena fasilitas riset yang dimiliki. Jelaskan apa yang Anda akan lakukan dengan fasilitas-fasilitas yang ada. Lebih detil dan spesifik akan lebih baik.

6. Apa mata kuliah/mata pelajaran yang disukai di sekolah/kampus? Mengapa?
Akan terlihat mudah untuk menyebutkan mata pelajaran favorit. Tetapi, pewawancara mencoba memahami mengapa Anda menyukai apa yang Anda suka. Beri alasan dan contoh mengapa Anda menyukainya. Misalnya, ketika Anda menjawab menyukai Bahasa Inggris, berikan jawaban lebih dari sekadar, "Karena saya menyukainya" atau "Karena saya bagus dalam Bahasa Inggris".
Pertanyaan ini juga bisa Anda manfaatkan untuk menyebutkan sejumlah pencapaian atau penghargaan. Jika Anda mengatakan bahwa mata pelajaran yang disukai adalah Bahasa Inggris, Anda dapat berbicara tentang kompetisi menulis yang Anda menangkan, dan lain-lain.

7. Apa pengalaman akademik yang paling berkesan?
Pertanyaan seperti ini adalah kesempatan besar untuk menyampaikan sejumlah pencapaian yang berkesan. Yakinkan, bahwa apa yang Anda sampaikan detil dan menjelaskan bagaimana pentingnya pengalaman itu. Gunakan jawaban sebagai kesempatan untuk sedikit memberikan gambaran tentang Anda melalui cerita tentang proyek atau kelas yang berarti bagi Anda dan memberikan contoh yang membuat orang akan mengingatnya. Jika memungkinkan, pilihlah topik yang berhubungan dengan beasiswa yang akan menggambarkan mengapa Anda benar-benar ingin memenangkan beasiswa itu.

Semoga berhasil! Ya Kawan !!!

Studi Luar Negeri, Apa yang Harus Disiapkan?


Banyak hal yang harus dipersiapkan ketika ingin melanjutkan studi di luar negeri. Persiapan matang akan membantu kita mengatasi segala kesulitan yang mungkin timbul ketika kita menimba ilmu di negeri orang. Maka, perencanaan matang mutlak dilakukan. Keputusan studi ke luar negeri sebaiknya tidak diputuskan secara mendadak dan tanpa perencanaan. Apa saja yang harus dipersiapkan?

Sebelum memutuskan studi ke luar negeri, perkaya pengetahuan mengenai studi di negara yang dituju. Misalnya, mengumpulkan informasi tentang universitas yang akan dipilih,  status akreditasi juga menjadi hal penting yang harus diperhitungkan. Dengan kemajuan teknologi saat ini, kita bisa memanfaatkan informasi yang tersedia di website resmi berbagai universitas.

Tetapi, bukan hanya hal yang bersifat akademis yang harus dipersiapkan. Selain tes kemampuan, biasanya universitas akan meminta rekam medis kita. Dokumen ini diperlukan agar seseorang atau universitas siap jika terjadi sesuatu kepada calon mahasiswanya.

Director Indonesia International Education Foundation (IIEF), Diana Kartika Jahja mengatakan, kebanyakan orang yang akan melanjutkan studi ke luar negeri hanya memikirkan hal-hal yang bersifat akademik, dan lupa memikirkan unsur-unsur pendukung yang lainnya.

"Menurut pengalaman kami, hampir 50 persen penyebab kegagalan akademik ketika studi di luar negeri adalah hal-hal yang sifatnya nonakademik. Seperti sakit karena perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan cuaca, perasaan rindu dan hal-hal yang memang sifatnya non akademik," kata Diana, Rabu (6/7/2011) malam, dalam diskusi mengenai studi ke luar negeri, di @America, Pacific Place, Jakarta.

Ia menyarankan, bagi mereka yang berniat melanjutkan studi diluar negeri untuk sedini mungkin menggali informasi dan mulai membuka akses komunikasi di negara yang dituju. Manfaatnya, orang tersebut dapat menjadi penghubung jika terjadi sesuatu yang di luar dugaan.

"Harus cari tahu dari awal, jangan sampai tidak, itu bisa berbahaya. Di sana Anda harus tahu menghubungi siapa dan untuk apa, misalnya terjadi sesuatu Anda tahu harus kemana," ujarnya.

Selamat mempersiapkan diri!

Apa Sich Kuliah Itu ??

Kuliah : Seni memindahkan informasi dari tulisan dosen di papan tulis ke dalam buku catatan mahasiswa tanpa melalui pikiran yg mendalam

Siapa Kah Dosen Itu ???

Dosen : Orang yang datang lebih CEPAT ketika mahasiswa TERLAMBAT dan masuk lebih SIANG saat mahasiswa datang lebih PAGI.

Gagal SNMPTN Bukan Akhir Segalanya!


Hari Kamis (30/6/2011) ini, bisa jadi deg-deg "ser" ratusan ribu peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 telah berakhir. Ada yang menyambutnya dengan suka, ada pula yang mungkin berduka dan memendam kecewa karena gagal masuk ke perguruan tinggi idaman. Sebagai sebuah kompetisi, SNMPTN  memang sarat dengan persaingan yang sangat ketat. Nah, bagi yang gagal menembus SNMPTN tahun ini, jangan berkecil hati. Gagal SNMPTN bukan akhir segalanya. Atau, seperti judul sebuah lagu, "Dunia belum berakhir". Bagaimana cara mengatasi kecewa?

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Bina Nusantara (Binus), Johannes A.A Rumeser mengatakan, para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi jangan terpaku oleh hasil SNMPTN semata. Ia mengungkapkan, SNMPTN tidak lantas dapat menjamin kesuksesan seseorang.
"Saya punya tiga kata untuk mereka yang tidak lolos, dunia tak seluas daun kelor. Mereka harus jeli melihat peluang dan berpikir cerdas," kata Johannes


Dihubungi terpisah, dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung (UNISBA), Endang Pudjiastuti mengajak para peserta SNMPTN untuk berpikir realistis. Ia juga mengatakan, SNMPTN dapat digunakan untuk mengukur kepandaian minat dan bakat. Ketika tidak lolos, anggap saja karena kurang beruntung.
"Para siswa harus paham dan realistis. Mereka tidak lolos mungkin karena kurang bersaing dalam minat dan bakat (program studi) yang dipilihnya," kata Endang.

"Seharusnya, para siswa yang mendaftar SNMPTN sudah dapat menentukan program studi apa yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Ini seperti lomba, mereka harus tahu potensi. Namun tenang saja, ini kan ajang mengukur diri, anggap saja sedang kurang beruntung karena keliru saat menjawab," tambahnya.
Jadi, jangan terpaku pada kegagalan. Tentukan langkah berikutnya, karena di manapun pasti ada gerbang kesuksesan!

Ga Ada Kuliah Ga Mandi Seharian



Ga Ada Kuliah Ga Mandi Seharian!!!!!!!

Yang Penting Gaul


Kampus Jauh , Berangkat Naik Sepeda, Yang Penting Gaul

Cara Biar Matematika Itu Menyenangkan



Selama ini selalu ada cap "menakutkan" terhadap pelajaran Matematika. Padahal, pelajaran hitung-menghitung ini bisa dibuat menyenangkan. Bagaimana caranya?
Tokoh Sains dan Matematika Indonesia, Yohannes Surya menjelaskan, Matematika terasa menyenangkan ketika seseorang mengerjakan soal-soal Matematika dalam waktu yang cukup lama. Larut dalam keasyikan sehingga membuat seseorang cenderung tak ingin diganggu. Salah satunya dengan menggunakan alat peraga.
"Asyik dan menyenangkan. Ketika kita bicara asyik, kita cenderung tidak mau diganggu. Biasanya orang benci Matematika karena dianggap susah dan tidak menarik. Tapi dengan alat peraga, Matematika akan menjadi lebih mudah," kata Yohannes, Jumat (1/7/2011) di Jakarta.

Bagi mereka yang sudah menemukan keasyikan Matematika, pasti akan mengerjakan ribuan soal, seperti tidak mengerjakannya. "Puji terus biar tambah semangat. Terlebih jika mengemasnya dalam sebuah game atau lagu, itu akan sangat menyenangkan," ujarnya.

Ia berharap, dengan menyukai Matematika, logika anak akan berkembang. Selain itu, Matematika akan menjadi teman dan Sains akan disukai. Dengan menguasai Matematika, menurutnya, mempelajari Sains juga akan lebih mudah.

"Itu yang kita harapkan karena logika yang berkembang akan membantu dia (anak) dalam menyelesaikan masalah," tandasnya.

Membuat Matematika mudah
Yohannes juga mengatakan, harus ada perubahan persepsi terhadap Matematika. "Pendapat yang menganggap Matematika sebagai momok harus kita ubah. Karena Matematika begitu gampang dan semua orang bisa memahaminya. Saya yakin setiap anak bisa Matematika," ujarnya.

Untuk membantu anak cepat memahami Matematika, selain metode Gasing, cara lain bisa dilakukan dengan konsep bermain, dan lakukan latihan sesering mungkin. Jika sudah mengerti, dua jam sehari latihan mengerjakan soal Matematika akan terasa cepat karena sudah dianggap sebagai hal yang mengasyikkan.
"Jika sudah merasa asyik, anak akan merasa kurang hanya dengan dua jam. Di Papua, anak-anak yang saya ajari meminta enam jam setiap hari untuk latihan Matematika. Bahkan mereka bilang, mereka mau belajar Matematika sampai jam 10 malam, karena asyik," tandasnya.

"Dalam Matematika, mengerjakan soal bukan menguji, melainkan memuji. Semua orang suka dipuji, itu konsep yang selama ini belum dipakai orang," tambah Yohannes.

Deadline (Mama Pengen Pulang)

Semua Serba Naik

Semua Serba Naik

Sarjana Teknik Belum Tentu Insinyur

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) meluruskan persepsi kebanyakan masyarakat yang menganggap semua lulusan sarjana teknik itu insinyur.

Ketua Umum PII, Muhammad Said Didu usai pelantikan pengurus PII Jatim di Surabaya, Jumat (8/7/2011) sore, mengatakan, gelar sarjana teknik adalah gelar akademik, sementara insinyur adalah gelar profesi.

'Karena itu, sarjana teknik yang ingin memiliki gelar profesi harus melalui pendidikan yang diselenggarakan organisasi profesi dalam hal ini PII,' katanya.

Gelar insinyur menurutnya juga dapat diberikan kepada siapa saja, tidak harus dari kalangan sarjana teknik, asalkan yang bersangkutan telah bekerja dalam bidang rekayasa teknik untuk melakukan nilai tambah, daya guna dan pelestarian.

Ketua PII terpilih Jatim periode 2011-2014, Ridwan Hisjam menambahkan, penyelenggaraan pendidikan khusus untuk gelar profesi insinyur di Jatim dikerjasamakan dengan dua perguruan tinggi ternama yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), dan Universitas Brawijaya Malang.

Hasil kesepakatan dengan dua perguruan tinggi itu menyebutkan, pendidikan profesi ini akan ditempuh dalam 60 jam, dan rencananya akan dilaksanakan pada tenggat waktu mahasiswa menjelang wisuda.'Jadi setelah lulus, mahasiswa sudah memperoleh sertifikat profesi insinyur,' katanya.

Program tersebut rencananya akan ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Pengurus PII di Jakarta pertengahan Juli mendatang, dan Jatim ditunjuk sebagai pilot project penyelenggaraan pendidikan profesi itu.

Sia Sia Ku Korban Kan Selama Ini



Sia Sia Ku Korban Kan Selama Ini