Mahasiswa Cupid: 2011

Tak Hanya Orang Pintar Saja, Orang biasa pun bisa meraih beasiswa

Penerima beasiswa identik dengan orang-orang berprestasi. Kalau mahsiswa, mereka harus punya indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi, aktif berorganisasi. Kalau pekerja, mereka harus punya karier yang cemerlang. Jika tidak, mereka haruslah dosen atau pegawai negeri, dan belum berusia 35 tahun. Nah, bagi orang biasa apa ada peluang?

Ternyata ada! Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Sesuaikan dengan kelebihan kita


Ada beberapa beasiswa yang bisa Anda "tembak". Erasmus Mundus, STUNED (Belanda), The Netherlands Fellowship Programmes (NFP, Belanda), Bourses du Gouvernement France (BGF , Prancis), dan masih banyak lagi. Perlu dicatat bahwa semua beasiswa kuliah di Eropa ini memberikan Visa Schengen sehingga kita bisa mampir di Roma saat liburan. Namun jangan terpaku ke Eropa. Hampir semua negara makmur di Asia juga memberi beasiswa untuk orang Indonesia.

Setiap program beasiswa ditujukan untuk kandidat dengan karakter yang berbeda-beda. Misalnya, beasiswa Huygens dari Belanda ditujukan untuk sarjana baru lulus dengan IPK tinggi. Sebaliknya, beasiswa Australian Leadeship Awards (ALA ) tidak mempersyaratkan IPK tinggi karena ditujukan untuk kaum profesional yang karakter dan posisinya di kantor dipandang strategis membawa perubahan bagi Indonesia.

Ada juga beasiswa yang diperuntukkan bagi yang kurang beruntung tapi dari kiprahnya berpotensi membawa perubahan bagi Indonesia. Karena bukan untuk kalangan berada, prasyarat penerima beasiswa ini pun tidak perlu menunjukkan nilai TOEFL atau IPK yang tinggi. Para penerima beasiswa itu akan dikursuskan dulu untuk memperbaiki bahasa Inggris mereka.

Beasiswa Asian Development Bank (ADB) malah memberi kesempatan bagi karyawan yang “tidak disukai” oleh pemberi beasiswa pada umumnya, yaitu mereka yang bekerja di perusahaan multinasional yang umumnya dianggap mampu membiayai sekolah sendiri. Bahkan ada juga beasiswa bagi para siswa yang sedang ber sekolah tapi "pusing” karena negaranya sedang konflik. Intinya, jenis beasiswa bermacam-macam.

Kunci utamanya adalah mencari informasi program beasiswa yang persyaratannya sesuai dengan kelebihan kita. Umur, IPK, nilai TOEFL bisa ditawar kok. Kekuatan seseorang tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Itulah yang diakomodasi oleh program-program beasiswa.

2. Siap latihan bahasa Inggris
Mau tidak mau kita harus bisa berbahasa Inggris sebab pesaing kita dari berbagai negara. Bisa berbahasa Inggris tidak berarti harus memiliki skor TOEFL yang tinggi. Cobalah untuk mengambil IBT TOEFL (TOEFL lewat internet) yang diselenggarakan oleh ets.org. Kecuali jika program beasiswa kita mensyaratkan IELTS. Selain murah, orang Indonesia umumnya lebih terbiasa dengan aksen Amerika sehingga bagian listening relatif lebih mudah daripada di IELTS yang beraksen British dan Australia. Hanya saja, IBT TOEFL sangat mengandalkan komputer sehingga mungkin kita merasa grogi berbicara menghadapi komputer sambil melihat angka detik yang terus berjalan.


Agar lebih fasih berbahasa Inggris, bergabunglah dengan English Speaking Club di kampus atau Toastmasters English Speaking Club. Hampir di setiap kota besar di penjuru dunia ada klub Toastmasters yang anggotanya berasal dari berbagai bangsa. Biaya keanggotaannya tidak mahal. Selain melatih kefasihan berbicara, dengan menjadi anggota Toastmaster, kita akan diterima di semua klub Toastmaster di seluruh dunia. Jadi, jika akhirnya kita mendapat beasiswa sekolah ke luar negeri dan merasa kesepian, kita bisa berkunjung ke klub Toastmaster terdekat, maka kita akan mendapat teman-teman baru. 

Jika jika tidak ada English Speaking Club di kota Anda, ajaklah para pemburu beasiswa satu kota untuk membuat klub sendiri lewat ajakan di beasiswa@yahoogroups.com lalu menyewa guru bahasa Inggris sebagai pembimbing.

3. Tulis sendiri surat rekomendasi

Sering pimpinan atau dosen tidak memiliki waktu untuk merancang merancang surat rekomendasi yang argumentasinya kuat untuk meyakinkan bahwa kita adalah kandidat terbaik. Apalagi surat harus ditulis dalam bahasa Inggris. Sayang ‘kan kalau kita sebenarnya adalah kandidat yang bermutu tapi tidak mendapat beasiswa gara-gara surat rekomendasi yang isinya terlalu standar, apalagi dalam bahasa Inggris yang parah pula.

Jadi, dari hasil diskusi dengan bos atau dosen kita serta penilaian mandiri, kita bisa melihat sisi positif dan posisi strategis kita bagi organisasi atau perusahaan yang akan merekomendasikan. Nah, tuangkanlah semua itu melalui esai argumentatif dalam bahasa Inggris, lalu berikan kepada pemberi rekomendasi untuk ditambah, dikurangi, dan ditandatangani. Dengan begitu, semua pihak akan diuntungkan. Kita tidak menyita waktu pemberi rekomendasi untuk mengarang argumentasi dalam bahasa Inggris. Isi surat rekomendasi kita pun bisa memiliki argumentasi kuat.

Secara garis besar, surat rekomendasi berisi alasan kenapa kita harus disekolahkan, kira-kira apa yang bisa kita kontribusikan ke kantor dan ke Indonesia setelah pulang, karakter apa yang membuat si pemberi rekomendasi yakin bahwa kita akan berhasil dalam pendidikan.

Jangan menulis terlau panjang. Para pemberi rekomendasi pada umumnya hanya menulis 2 -3 paragraf. Kalau kebanyakan, tim penguji beasiswa akan berkerut keningnya membaca surat rekomendasi itu. Mereka pasti heran, kok mau-maunya si pemberi rekomendasi mengarang sepanjang itu buat kita.

4. Jangan gampang menyerah

Informasi beasiswa yang persyaratannya cocok dengan kita kadang sudah kedaluwarsa. Perhatikan tanggal buka dan tutup pendaftarannya. Biasanya beasiswa tersebut akan di buka lagi di tanggal yang sama tahun depan. Unduhlah (download) formulir yang harus diisi. Di situ ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam bentuk esai motivasi.

Jadi, sambil menunggu pembukaan kembali program beasiswa itu, kita bisa mengisi waktu dengan merancang esai motivasi, memperbaiki bahasa Inggris, mengunjungi perpustakaan untuk mencari ide tesis atau disertasi, dan melegalisir ijazah-ijazah dalam bahasa Inggris. Sehingga, saat aplikasi beasiswa itu dibuka lagi, kita tidak kelimpungan karena rata-rata lama pendaftaran hanya sekitar 2-3 bulan.

Kedengaran aneh, kuliah saja belum, bagaimana kita sudah merancang tesis. Memang begitulah kebanyakan program beasiswa sekarang. Pemberi beasiswa hanya memberi beasiswa kepada calon mahasiswa yang punya visi untuk mendalami bidangnya.

Dibutuhkan kegigihan tinggi dan jiwa pantang menyerah untuk bisa mendapat beasiswa. Tantangannya mulai dari begadang mencari informasi di internet, mengirim surat lamaran, belajar bahasa Inggris, riset ide tesis, menulis esai motivasi, hingga menulis metodologi riset secara gamblang.


Meski perjuangannya berat, jangan berkecil hati. Kalau kita sudah menjalaninya, perjuangan mencari beasiswa itu akan terasa asyik. Hari-hari kita akan diwarnai mimpi-mimpi indah.

Selamat berjuang! Jangan menyerah. Ingat, jika tidak berhasil sekarang, besok pasti berhasil. 

Kampus Nestapa

Wartawan : Pak Rektor, kenapa kampus Anda tidak dibuat nyaman dan asri?
Rektor : Buat apa? Gini aja mahasiswanya pada betah, gak lulus-lulus.



SEMANGAT AWAL MABA DI PERKULIAHAN PERTAMA…

SEMANGAT AWAL MABA DI PERKULIAHAN PERTAMA…

Kesaktian Pancasila !! Jangan Kau Sia Sia kan !!

Jangan SIA-SIAKAN nyawa mereka!!!

Selamat Hari Kesaktian Pancasila.

"Resep" Jitu Studi Luar Negeri Ala Cindy Priadi

Jika gigih mencari, saat ini cukup banyak cara untuk menangkap peluang beasiswa studi ke luar negeri. Beasiswa dari pemerintah, hingga beasiswa yang diberikan oleh negara sahabat dan para pendonor swasta melalui Corporate Social Responsibillity (CSR). Hal itu diungkapkan Cindy Priadi, sang doktor muda.


Pada Desember 2010, saat baru menginjak usia 26 tahun, Cindy  berhasil meraih gelar Doktor di bidang Geokimia Lingkungan dari Universite Paris-Sud 11, Perancis. ia berbagi cerita mengenai apa saja yang menjadi fokus utama dalam meraih kesempatan beasiswa studi di luar negeri.


Pertama, tentukan program studi apa yang menjadi minat Anda. Kemudian,  cari tahu negara mana yang unggul dalam program studi tersebut.


“Misalnya untuk ilmu alam dan lingkungan, saya rasa Perancis dan Jerman sangat unggul di program studi ini,’ kata Cindy.


Ia melanjutkan, trik yang kedua adalah mempelajari dan menguasai bahasa negara tersebut. Luangkan waktu untuk mengikuti kursus bahasa. Dosen Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Indonesia ini mengaku, telah mengikuti kursus bahasa Perancis jauh sebelum ia mendapatkan beasiswanya.


“Selanjutnya adalah perhatikan kriteria negara-negara yang ingin dituju. Saya memilih Perancis, karena Perancis sangat tertarik dengan pelajar dari program studi lingkungan,” tambah lulusan S-1 dari Institut Teknologi Bandung ini.


Ia menambahkan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pengalaman. Pengalaman dapat digali melalui keaktifan dalam organisasi dan mengikuti kegiatan magang. Menurutnya, ini menjadi penting karena akan melatih dan mengenalkan Anda pada situasi lapangan.


“Sisanya adalah usaha sebaik mungkin. Tidak selalu menentukan, tapi kesempatan itu akan muncul setelahnya,” kata Cindy.

Butterfly Wings - Owl City

Owl City: Hot Air Balloon

Owl City- The Saltwater

Jennifer Lopez - Papi

Kelly Clarkson - Mr. Know It All

Fireflies - Acapella Cover (Made by Voice, Mouth and Glasses) - Mike Tompkins

Sobad Yang Baik

Dynamite - Taio Cruz - A Cappella Cover - Just Voice and Mouth - Mike Tompkins

Teenage Dream & Just the way you are - Acapella Cover - Katy Perry - Bruno Mars - Mike Tompkins

Rolling In The Deep - A Cappella Cover - Adele - Mike Tompkins - Beatbox

Mobil dan Motor Bakal 'Dilarang' Masuk Kampus ITS


Akan ada larangan mobil dan sepeda motor masuk ke kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Hal itu dilakukan sebagai perwujudan Program ITS Eco-Campus. Program ini menjadikan kampus terbesar se-Indonesia Timur itu sebagai lembaga pendidikan yang akrab dengan lingkungan.

Menurut Ketua Program Eco-Campus ITS, Dr Eng Ahmad Rusdiansyah, aspek lain yang diperhatikan dalam program Eco-Campus ini adalah persoalan transportasi. Penataan sistem transportasi harus menekankan pada usaha mengurangi ketergantungan pada penggunaan unit kendaraan bermotor pribadi.

Ketersediaan fasilitas yang aman, nyaman dan terencana baik, akan mendorong penggunaan sepeda dan mendukung aktivitas pejalan kaki. Saat ini, beberapa ruas jalan di ITS sudah dilengkapi dengan jalur khusus sepeda. Tahun mendatang, diharapkan semua ruas jalan ITS sudah dilengkapi dengan jalur sepeda.

“Kami berusaha menggalakkan penggunaan sepeda di lingkungan kampus. Rencananya, tiap Jumat akan dijadikan car free day. Jadi, tidak boleh ada motor dan mobil masuk kampus. Sepedanya kami sediakan berkat kerja sama dengan mitra kami,” tuturnya, Jumat (16/9/2011).

Ke depan, seluruh sepeda motor maupun mobil akan diparkir di Gedung ITS. Hal itu juga berlaku bagi segenap civitas akademika ITS. Selanjutnya, mereka akan masuk ke ITS menggunakan sepeda yang akan disediakan sebanyak 560 unit. Tidak hanya itu, melalui program Eco-Campus ini, akan dibangun jalur khusus angkutan massal dalam kampus.

Sayangnya, Ahmad tidak menyebut secara pasti kapan pelarangan sepeda motor dan mobil masuk kampus itu berlaku. Namun, menurutnya, program Eco-Campus ini akan berlanjut selama empat tahun ke depan. "Jika nanti seluruh infrastruktur itu siap, maka kebijakan ini akan langsung dilakukan," katanya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Program Eco-Campus, Susi Wilujeng menambahkan, Eco-Campus adalah konsentrasi terhadap program penghijauan di kampus ITS. Penghijauan itu akan dilaksanakan dengan penanaman hutan kampus berdasarkan fungsi konservasi dan budidaya terutama untuk tanaman langka spesifik yang dapat tumbuh di ITS sehingga dapat menjadi ciri khas ITS.

“Keanekaragaman hayati juga dapat dicapai, di antaranya dengan mengelola lahan tidak terbangun, baik di dalam maupun di sekitar kampus. Misalnya, dengan penghijauan kampus sehingga dapat mendorong keragaman fauna,” ujarnya.

Kabar Dari AsDos

Dilarang Menginjak Rumput Kampus !

Jangan Ragu Kuliah Diploma!

Tingkatan pendidikan tinggi apa yang Anda pilih, bisa jadi tergantung pada apa yang Anda cita-citakan di masa depan. Untuk menjadi orang sukses, banyak jalan yang bisa mengantarkan. Salah satunya dengan menempuh pendidikan diploma. Tetapi, masihkah ada yang berpandangan bahwa kuliah diploma 3 (D-3) tidak keren? Jangan salah! Pengalaman artis yang juga mantan politisi, Marissa Haque, mungkin bisa memberikan perspektif lain mengenai pendidikan diploma.


Marissa mengatakan, mahasiswa dan lulusan D-3 juga memiliki keunggulan yang tak kalah dengan lulusan S-1.


"Jaman saya dulu, gelar S-1 itu jadi ajang 'gaya-gayaan', biar dilirik sama calon mertua," ujar Marissa sambil tertawa, saat mengisi Pengenalan Sistem Pendidikan dan Lingkungan (PSPL) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I), di GOR Basket Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2011).


Istri rocker Ikang Fawzi ini mengatakan, jenjang D-3 memang masih jarang dilirik. Padahal, menurutnya, salah satu yang menjadi cost center bagi orangtua ketika menghidupi anaknya adalah pada biaya pendidikan. Artinya, biaya yang paling besar untuk dikeluarkan bagi anak adalah biaya pendidikannya. Ketika anaknya sudah bekerja, orangtua mengharapkan anaknya menjadi profit center. Dengan kuliah di jenjang diploma, para lulusan akan lebih siap masuk ke dunia kerja.


"Yang diajarkan di jenjang D-3 adalah lifeskill" lanjut Marissa.


Ia menjelaskan, mahasiswa diploma dalam perkuliahannya diajarkan keterampilan motorik. Oleh karena itu, mereka akan mendapatkan bekal yang cukup untuk beradaptasi di dunia kerja, karena orientasi dari jenjang diploma adalah menghasilkan lulusan yang siap kerja atau sudah 'matang'.


"Setiap orang terlahir menjadi juara, kita ini tercipta karena kita juara, dari jutaan sperma yang masuk ke rahim ibu, hanya satu yang berhasil masuk, dan jadilah kita! Oleh karena itu, kita harus memiliki mental sebagai seorang juara!" tambah Marissa.


Ia juga mengungkapkan, saat ini lulusan diploma menjadi incaran banyak perusahaan karena kepercayaan bahwa mereka akan lebih siap terjun di dunia kerja.


Sementara itu, Verus Hardian, Direktur Marketing dan PR LP3I mengatakan, di jenjang diploma, mahasiswa diajarkan untuk siap bekerja di level staff sehingga mereka juga terbiasa jika nanti karir mereka akan naik ke jajaran manajerial.


Mahasiswa diploma juga diharapkan dapat menjadi generasi muda yang memahami posisi strategisnya sebagai orang yang harus mengemban tanggung jawab sosial, dan memahami bahwa mereka memiliki peran dan fungsi sebagai kelompok yang well informed, alias kelompok yang memiliki semangat berkompetisi yang kuat.

Mahasiswi Ini Bunuh Teman Sekamarnya

Seorang mahasiswi menjadi terdakwa atas penikaman yang dia lakukan terhadap teman sekamarnya di asrama kampus Bowie State University. Alexis D Simpson didakwa dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan kedua, serta penyerangan tingkat pertama.


Pihak berwenang mengatakan, Simpson meninggalkan kampus setelah sebelumnya melakukan pembunuhan di malam hari, dan melaporkan dirinya sendiri ke kepolisian setempat satu jam setelah melarikan diri.


Penyidik percaya, Simpson dan korban yang sekaligus teman sekamarnya, Dominique T Frazier, mengalami pertengkaran yang berujung pada perkelahian fisik. Sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab pertengkaran dua mahasiswi tersebut.


Frazier yang ditemukan tewas dengan luka tikam di tenggorakan di lantai dua asrama kampusnya, membuat beberapa temannya tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Simpson, hingga membuat suasana kampus mencekam.


Seorang mahasiswi jurusan Psikologi Jasmine Harvey mengatakan, dirinya menjadi ragu untuk tinggal di asrama kampus. 


"Ini benar-benar menakutkan, ayolah, teman sekamarmu bisa melakukan hal keji padamu. Semua orang di sini ketakutan dan mulai saling tidak percaya satu sama lain," ujarnya seperti dikutip dari Washington Post, Sabtu (17/9/2011).


Sementara itu, rektor kampus Bowie State University Mickey L Burmin, telah mengeluarkan komentar mengenai hal tersebut.


"Kami menyesal hal tersebut menimpa civitas akademika kampus kami. Untuk itu kami akan mengumpulkan mahasiswa untuk melakukan upacara mengenang Frazier, setelah itu akan ada konseling," ujar salah satu pejabat kampus.


Burnim mengimbau mahasiswa yang mungkin memiliki masalah agar mau berbagi kepada orang dewasa yang bisa dipercaya. Dia menyarankan agar mahasiswa memanfaatkan fasilitas departemen konseling yang disediakan kampus.


"Dengan adanya kasus ini, kami akan lebih mengawasi dan membimbing mahasiswa baik dari segi keamanan, maupun psikologisnya. Oleh sebab itu, kami berharap mahasiswa tidak hanya mendiskusikan perasaan yang mereka alami ke Twitter maupun Facebook," harap Burnim

Alasan-alasan Terlambat Menyerahkan Tugas

1. Tugas saya terlambat karena saya terjaga sepanjang malam menulis surat menuntut kenaikan gaji dosen.

2. Makhluk dari planet luar mengambil tugas saya sebagai contoh karya sastra hebat dari Bumi.

3. Saya tidak bisa menyerahkan tugas karena semalam rumah saya kemalingan dan maling itu juga mengambil tugas saya.

4. Saya tidak bisa mengerjakan tugas karena tanpa sengaja saya mengelem gigi saya sehingga harus pergi ke dokter gigi.

5. Saya tidak bisa mengerjakan tugas karena kucing saya beranak di dalam tas saya.

6. Robot tiruan jahat telah mengambil alih rumah saya kemarin dan dia tidak mengerjakan tugas.

7. Saya tidak bisa mengerjakan tugas karena lensa kontak saya tersangkut di mata saya.

8. Saya tidak bisa mengerjakan tugas karena sedang berduka atas kematian batu piaraan saya.

9. Saya sudah mengerjakan tugas tapi ditulis dengan tinta kasat mata.

10. Tugas saya terlambat karena saya mengidap gangguan konsentrasi,… Err.. saya bilang apa tadi?

11. Saya tidak mengerjakan tugas karena sifat kekanak-kanakan di dalam diri saya tidak menyukainya.

Hal yang Membuat Mahasiswa Tingkat akhir, Senang bukan main ??

Wake Me Up When September End

Hidup untuk Mati !! [mahasiswa]

Awalnya aku mati matian menyelesaikan studi sma dan mulai kuliah

Lalu aku mati matian menyelesaikan kuliah supaya bisa bekerja

Lalu aku mati matian mencari pasangan untuk menikah

Lalu aku mati matian menyekolahkan anak kita agar bisa berhasil

Lalu aku mati matian ingin pensiun

Akhirnya aku tua dan hampir mati
Tiba tiba aku sadar bahwan aku telah lupa untuk HIDUP

Mahasiswa Berencana, 2 Koma Cukup !!

Mahasiswa Berencana, 2 Koma Cukup !!

Lowongan Pekerjaan di PGN 2011

Kabar gembira bagi kamu yang saat ini sedang mencari pekerjaan. Pasalnya Perusahaan Gas Negara (PGN) tengah membuka kesempatan bagimu untuk bergabung dengan mereka.

Sejumlah 39 posisi bagi pria dan wanita dengan riwayat pendidikan D-3 dan S-1 ditawarkan bagimu hingga 25 September mendatang.

Berminat? Berikut persyaratan yang diberikan oleh PGN bagi para pelamar.

1. Memiliki ijazah D-3 atau S-1 sesuai posisi yang dilamar.

2. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 untuk jurusan non eksakta (seperti ekonomi, hukum, dan sebagainya) serta 2,75 bagi jurusan eksakta (matematika dan IPA).

3. Usia maksimal per 1 Januari 2011, 28 tahun bagi kamu yang ingin melamar di posisi senior staff dan 25 tahun untuk pelamar posisi staff.

4. Tidak memiliki suami atau istri yang berstatus sebagai siswa Program Pendidikan Seleksi Pra Calon Pekerja (PPSPCP), calon pekerja, maupun pegawai PGN.

5. Bersedia tidak menikah dengan sesama pekerja PGN atau salah satu pasangan yang menikah diminta untuk mengundurkan diri.

6. Bersedia mengikuti seluruh program pendidikan yang diwajibkan perusahaan untuk menjadi calon pekerja selama tiga bulan.

7. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah operasional PGN apabila diterima bekerja.

Untuk informasi lengkap mengenai posisi apa saja yang diwarkan serta cara pendaftaran dapat kamu peroleh dengan membuka situs http://pgn.co.id/career.php. Para pelamar yang berhasil lolos dan akan mengikuti proses seleksi selanjutnya akan diumumkan melalui laman www.cdc.ugm.ac.id pada 28 September 2011 mulai pukul 16.00 WIB.

Tunggu apa lagi? Ayo segera daftarkan dirimu untuk menjadi pegawai di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini!.

Jadi Koruptor Pop : Cukup!!

ADA lagi satu cara untuk jadi koruptor terkenal. Seorang koruptor yang perawakannya akrab di benak masyarakat sejatinya harus punya kelebihan dibanding koruptor-koruptor lainnya. Kalau bukan seorang presiden, menteri, atau kepala instansi tinggi, tentu media akan enggan meliputnya berlama-lama hingga mengimbangi episode dalam sinetron. Namun, kini semua itu telah berbalik. Dewasa ini tidak lagi pemuka negeri korup saja yang jadi populer di media. Untuk menjadi buah bibir media, cukup menjadi sosok yang ‘senang bernyanyi’.

Istilah ini baru-baru ini akrab di telinga kita kala putra kedua SBY sekaligus Sekjen Partai Demokrat (PD) pernah menyindir M Nazaruddin atau mantan Bendahara Umum PD dengan menyatakan nyanyiannya tidak merdu. M Nazaruddin menuduh beberapa petinggi PD terlibat dalam kasus korupsi Wisma Atlet Sea Games XXVI. Kasus baru ini merebak di telinga masyarakat diiringi media yang ramai meliput setiap episode sinetron yang dibintangi mantan Bendahara Umum PD ini.

Kendati demikian, kasus sejenis bukanlah pertama kali ditemui. Selain Nazaruddin, sebelumnya ada mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komjen Susno Duadji kemudian seorang staf di Direktorat Pajak, Gayus Tambunan yang berhasil menarik perhatian khalayak banyak dengan nyanyian-nyanyiannya yang dianggap tidak merdu.

Dari setiap kasus para ‘koruptor penyanyi’ atau yang lazim disebut sebagai whistle blower ini masyarakat hanya dijadikan penonton setia kendati sempat membangkitkan amuk massa. Media pun sempat menjadikan drama ini sebagai pemicu naiknya rating program televisi dengan tidak ketinggalan meliput setiap episode layaknya tayangan sinetron. Namun, ironisnya nyanyian hanya berujung pada meringkuknya tersangka korupsi di hotel prodeo. Dan mungkin ditambah menjadi koruptor pop yang akrab di mata orang banyak. Alih-alih membuka aib para koruptor kakap atau dalang dari setiap rangkaian kasus tersebut, yang ada masyarakat menjadi mudah amnesia seiring munculnya kasus-kasus baru.

Tuduhan Komjen Susno Duadji ditambah Gayus Tambunan terhadap dalang kleptoisasi ini belum menemukan titik terang hingga kasus baru mencuat kembali di alam Indonesia. Nyanyian yang hanya berujung pada meringkuknya mereka dalam jeruji merupakan preseden yang sangat buruk. Bagaimana tidak? Harapan yang sangat besar telah terformat dalam benak kita, namun apa daya mantra slogan ‘anti korupsi’ rezim penguasa negeri ini seakan kehilangan kesaktiannya.

Masyarakat terperangkap dalam kebimbangan dan kelimpungan. Setiap kasus saling berganti menghiasi media, namun tidak satu pun yang selesai dengan tuntas. Banyak misteri yang masih tersimpan rapi. Bahkan kekuatan mediapun mulai memudar. Saat aktor peniup peluit itu masuk kurungan, media pun mulai diam dan beralih ke cerita baru yang lebih menarik. Siapa sangka ternyata di depan masih saja ada kasus baru yang mirip dengan kasus-kasus di belakangnya. Episode yang tidak barupun dimulai. Ancang-ancang untuk pemberantasan korupsi dimudakan kembali sembari memoles wajah para dalang agar tidak terlihat cacat yang sesungguhnya.

Wajah pemberantasan korupsi di negeri ini telah banyak tercoreng. Inilah yang membuat masyarakat semakin tidak lagi peduli dengan masalah negeri ini. Masyarakat telah pandai menyimpulkan bahwa negeri ini sedang menemui kejatuhannya sehingga sangat jelas krisis multidimensi mempengaruhi mental masyarakat. Tidak ada lagi kepercayaan diri, yang ada kini apatisme yang mulai menggelayuti. Supremasi hukum yang berada pada titik nadir. Krisis kepemimpinan di setiap level. Penegak hukum termasuk lembaga yang dianggap paling bersih seperti KPK semakin diragukan integritas dan kapabilitasnya. Derogasi mental dan karakter dari setiap dimensi negeri ini menambah kegamangan dan pesimisme di kalangan masnyarakat.

Dengan munculnya kasus baru Nazaruddin yang nampak menyimpan rahasia besar di satu sisi menambah coreng muka slogan anti korupsi rezim ini. Di sisi lain harapan akan terkuaknya dalang korupsi di negeri ini terbuka kembali, tapi semuanya tampak masih terhambat. Kasusnya semakin kompleks dan sangat bercabang. Banyak pihak seakan bermain sendiri-sendiri dengan keahliannya masing-masing. Lagi-lagi masyarakat dipaksa berpikir keras dan dibuat pusing ibarat bermain biang lala. Permainan apa lagi yang sedang dilakonkan? Semua masih berada pada tataran pertanyaan dan tampak sulit menemukan jawabannya. 

Indonesia mulai sampai pada tahap negeri para koruptor pop. Koruptornya yang mulai mengalahkan para artis layar kaca. Berlagak menjadi orang paling tahu, bernyanyi dan menyeret nama-nama besar namun semuanya hanya untuk sebuah popularitas. Karena semuanya kosong, bualan, dan isu belaka. Buktinya apa yang dinyanyikan tidak semerdu kala itu. Dalang itu hilang dan tidak pernah diseret namanya. Bahkan receptionist hotel prodeo tidak mencatat nama-nama mereka. Apa yang terjadi? Semuanya diam, biarlah nyanyian itu hanya jadi nyanyian.

Masyarakat sangat menunggu-nunggu akhir cerita Nazaruddin. Semua berharap kasus ini tidak berujung seperti kasus Susno Duadji dan Gayus Tambunan yang hanya menyeret anak kecil dari hiu besar yang masih mengembara bebas di laut lepas. Ini menjadi waktu yang tepat untuk mengembalikan kesaktian slogan antikorupsi rezim SBY. Kepercayaan rakyat akan menjadi taruhannya.

Mungkin keperkasaan itu tidak berarti banyak untuk melanggengkan tahta karena hambatan konstitusi. Namun, seorang pemimpin yang besar tidak hanya akan memikirkan kenaikannya tapi juga memikirkan bagaimana dia turun tahta. Seorang pemimpin besar akan turun tahta dengan pujaan dan pujian yang tak henti-hentinya mengiringinya.

Junius Fernando S Saragih
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Padajajaran (Unpad)
Aktivis GmnI Kab. Sumedang

Sekolah Gratis Khusus Calon Ilmuwan Akan Dibangun

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan membangun sekolah khusus pengembangan bagi siswa pemenang olimpiade untuk menjadi ilmuwan.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengatakan, tahun depan Kemendiknas akan mulai membangun sekolah khusus tersebut. Daerah mana yang akan dibangun sekolah percontohan akan dipilih terlebih dulu oleh Kemendiknas. Mendiknas menjelaskan, setiap siswa yang bersekolah di sini tidak akan dipungut biaya sepeser pun.

Hal tersebut dilakukan untuk menghapus kesan ekslusifitas dari segi materi. “Kami akan bangun sekolah itu seperti menanam pohon. Mulai dari proses pembibitan, menanam dam membuahinya akan menjadi tanggung jawab kami. Sekolah ini memang khusus namun bukan dari segi biaya namun dari jenis siswa yang masuk ke sini,” katanya usai pembukaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Manado.

Mantan Menkominfo ini menjelaskan, sistem pengajaran di sekolah ini tidak seperti sekolah konvensional yang mewajibkan siswanya lulus Ujian Nasional (UN). Akan tetapi, selain lulus UN Kemendiknas akan melengkapinya dengan kelas riset, sehingga setiap siswa di sini dapat mengembangkan keilmuan secara khusus juga.

Akan ada dua skenario, jelasnya, bisa saja sekolah tersebut akan dikonversi dengan sekolah yang sudah ada. “Bisa saja diintegrasi dengan kelas akselerasi,” ujarnya. Namun bisa saja membangun sekolah baru yang didesain khusus bagi anak-anak cerdas tersebut. Siswanya sendiri tidak dicari namun akan dijaring dari pemenang seperti OSN dan juga olimpiade internasional lainnya. “Sekolahnya akan berasrama,” ungkapnya.

Mendiknas menjelaskan, Kemendiknas ingin tradisi budaya keilmuan itu terbangun sejak anak usia dini. Oleh karena itu, olimpiade semacam OSN itu jangan hanya asal terlaksana rutin setiap tahunnya dan menjaring pemenang. Namun bagaimana agar para pemenangnya dapat membangun peradaban khususnya di Indonesia hingga 15-20 tahun lagi. Tidak hanya sebatas beasiswa namun Kemendiknas akan bekerjasama dengan kementerian lain untuk membuat sistem dimana lulusan sekolah ini akan mampu berkarir didalam negeri sesuai dengan ilmu yang dipelajarinya.

Mantan rektor ITS itu berpendapat, sebaiknya olimpiade tidak hanya berhenti di sains saja. Akan tetapi ke depannya OSN itu harus digabungkan dengan olimpiade seni. Terkait dengan OSN, kemarin OSN diikuti oleh sekitar 1.136 peserta didik terdiri atas jenjang sekolah dasar (SD) 198 orang, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (PKLK-Dikdas) 132 orang,  sekolah menengah atas (SMA) 707 orang, dan PKLK Pendidikan Menengah (PKLK-Dikmen) sebanyak 99 orang.

Dirjen Dikmen Kemendiknas Hamid Muhammad menerangkan, OSN tingkat SMP sudah berlangsung Juli lalu. Para pemenangnya sendiri sudah mengikuti pelatihan untuk mengikuti olimpiade internasional Oktober nanti. Pada OSN tahun ini, jelasnya, turut serta 80 guru dari pendidikan menengah yang akan berlomba dibidang Matematika dan Fisika.

OSN berlangsung mulai kemarin hingga 16 September di Convention Center Hotel Grand Kawanua. "Mereka yang telah hadir pada hari ini adalah para peserta unggulan yang telah melewati seleksi sangat ketat di daerahnya masing-masing dan siap berlomba untuk menjadi yang terbaik pada tingkat nasional dalam bidang matematika, komputer/informatika, fisika, biologi, kimia, astronomi, kebumian, dan ekonomi," pungkasnya.

Mahasiswa FEUI Ancam Mogok Kuliah

Kisruh pemberian gelar Doktor Honoris Causa (DHC) kepada Raja Arab Saudi King Abdullah oleh Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar R Somantri berbuntut panjang. Isu kekisruhan internal kampus kini bergeser ke masalah tata kelola UI yang diprotes oleh Civitas Akademika.

Hingga kini belum ada titik temu antara rektor dan Majelis Wali Amanat (MWA) UI. Sehingga mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UI mengancam mogok kuliah terhitung mulai besok, Selasa 13 September besok.

“Kami akan ancam seminggu mogok kerja dari hari Selasa besok sampai Selasa minggu depan. Kalau Rabu belum ada pertemuan antara rektor dan MWA, maka akan kami lanjutkan mogok kuliah,” tegas Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE), Zulfian di Aula Fasilkom UI, Senin (12/9/2011).

Menurut  Zulfian, satu angkatan mahasiswa terdapat 600 mahasiswa. Sedikitnya terdapat 2.400 mahasiswa FEUI yang akan mogok kuliah.

“Kisruh ini juga akan mengganggu aktivitas kita. Lebih baik mundur selangkah, ini murni dari kegelisahan kita, apapun konsekuensi akan kami terima, ini risiko perjuangan,” katanya.

Dia berharap apa yang dilakukan mahasiswa FEUI, maka akan diikuti oleh mahasiswa fakultas lainnya. Zulfian mengklaim banyak yang menginginkan perubahan, namun masih merasa takut.

“Insya Allah disambut teman-teman yang lain. Semuanya hanya takut saja, saya jamin 50 persen mahasiswa menginginkan ada perubahan. Ini rezim otoriter, kami ingin kisruh ini cepat selesai, malu dong UI urusin ini terus, banyak kasus yang lain,” tandasnya

PT Harus Jadi Tempat Mengasah Logika Berpikir

Perguruan Tinggi (PT) jangan hanya menjadi lembaga yang mengajarkan teori-teori saja, tetapi harus menjadi tempat mengasah logika berpikir untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada generasi bangsa.

Hal itu dikatakan mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, dalam orasi ilmiahnya pada acara _Dies Natalis Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) ke 50_. “Yang penting adalah mengasah logika berpikir,” katanya di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Senin (12/9/2011).

Menurutnya, PT harus memotivasi tumbuhnya jiwa-jiwa entrepreneur pada generasi muda karena tidak akan maju sebuah Negara tanpa memiliki jiwa-jiwa entrepreneur pada diri rakyatnya.

JK mengatakan, tidak perlu membuka banyak-banyak jurusan ekonomi untuk menumbuhkan jiwa-jiwa entrepreneur karena pada disiplin ilmu lain, jiwa beriwirusaha ini bisa juga ditumbuhkan. “Contohnya kenyataan sekarang lebih banyak insinyur jadi pengusaha ketimbang yang berasal dari Fakultas Ekonomi,” ujar pengusaha berdarah Bugis ini.

Mengasah logika berpikir mahasiswa dinilai jauh lebih penting daripada mengajari teori-teori yang sulit dipraktekkan. Dengan mengasah logika berpikir, masyarakat dapat menciptakan persaingan dan terbuka pada kemajuan.

JK menyebutkan, untuk meraih kesuksesan di era globalisasi ini dibutuhkan jiwa usaha dan berani mengambil risiko, sementara ijazah hanya nomor dua. Jiwa usaha bisa lahir dari merubah cara berpikir atau mengikuti jejak orangtua yang pedagang.

Memulai sebuah usaha, kata dia, sangat mudah. Intinya hanya butuh kemauan, berani menanggung risiko, tidak banyak berpikir, serta memulainya dengan bisnis kecil-kecilan. “Kalau terlalu banyak berpikir jadi susah memulainya. Jadi tidak butuh teori yang banyak untuk memulai usaha,” ujar JK.

“Sama seperti orang agar bisa berenang, kalau hanya dengan membaca buku teori teknik beranang saja, kapan pun tidak akan bisa beranang. Tapi coba langsung terjun dipinggir-pinggir dulu, dua minggu pasti bisa,” JK mengumpamakan.

Di tengah sempitnya lapangan kerja di dalam negeri, membuka usaha sendiri dinilai potensi paling menjajikan bagi setiap lulusan PT disamping bekerja di tempat usaha orang lain. JK mengatakan, sekarang tidak zamannya lagi lulusan PT hanya berharap menjadi PNS, karena PNS di Indonesia kini jumlahnya sudah sangat banyak.

Menurut JK, orang yang bisa mengubah hidupnya ke arah lebih baik adalah orang-orang yang berani mengambil risiko, seperti menjadi pengusaha. Sementara orang yang takut mengambil risiko, seperti PNS hidupnya hanya sebatas stabil atau pas-pasan. “Kalau PNS mengambil risiko ya seperti Nazaruddin,” sindirnya yang mengundang tawa hadirin.

Mahasiswa STAN Bertekad Taklukan Elbrus

Sebanyak empat orang pendaki Indonesia dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang tergabung dalam kelompok pecinta alam STAPALA bertekad menaklukan puncak gunung Elbrus (5642 mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di Eropa. Mereka adalah Prabu Kusuma Nusa Putra, Eko Santoso, Frassetto Dahniel dan Hifzil Waldy Lahuda.

Meskipun berbadan kecil, tekad dan semangat dari para mahasiswa tersebut sangat tinggi untuk mengibarkan bendera Merah Putih di hamparan padang salju di puncak Elbrus bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional, 9 September 2011. Misi yang diemban tim STAN ini adalah untuk mewujudkan peran mahasiswa yang aktif dan dinamis dimana pendakian sebagai sarana dalam pengembangan soft skill & hard skill Sumber Daya Manusia.

Pada tanggal 4 September 2011 tim STAN tiba di Moskow bertepatan dengan Hari Ulang Tahun kota Moskow ke-864. Sebelum bertolak ke Mineralnye Vody, pada tanggal 5 September 2011 mereka diterima Counsellor /Penanggung Jawab Fungsi Pensosbud M. Aji Surya dan Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Moskow Sekretaris Kedua Lailal Khairiah Yuniarti dan Sekretaris Kedua Enjay Diana di KBRI Moskow.

M. Aji Surya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas tekad dan semangat yang besar serta kemandirian tiba di Rusia untuk menaklukan Elbrus. Ditambahkan bahwa pendakian Elbrus tidaklah mudah. Selain fisik, faktor cuaca sangat menentukan keberhasilan karena cuaca dapat berubah seketika, bahkan terkadang lebih ekstrem seperti badai salju yang tiba-tiba muncul.

Sebagai motivasi bagi pendaki tim STAN diambil contoh kegigihan Sabar, pendaki berkaki satu dari tim Ekspedisi Merdeka-RMOL Indonesia yang berhasil menaklukan Elbrus tanggal 17 Agustus 2011.

“Dilandasi semangat, keyakinan dan tekad yang besar, Sabar berhasil mencapai puncak Elbrus dengan tidak melihat keterbatasan fisik yang dimiliki. Kami berharap semoga tim STAN juga berhasil”, ujar Penanggung Jawab Fungsi Pensosbud KBRI Moskow.

KBRI Moskow melakukan komunikasi dengan tim STAN secara berkesinambungan. Pada tanggal 6 September 2011 tim pendaki sudah tiba di base camp Emanuel Glade, Dzhily-Su (2500 mdpl) atau sekitar 120 km dari kota Pyatigorsk. Selanjutnya mereka akan melakukan aklimatisasi yang diharapkan pada Hari Olahraga Nasional, 9 September 2011 bendera Merah Putih dapat berkibar di puncak Elbrus. 

Kejam Nya Kuliah Itu

Realita kehidupan atas kekejaman kakak kelas

Kampusnya Para Politikus !


Bagi kamu yang berniat menjadi politikus, sebaiknya persiapkan dirimu sejak dini. Ikut beragam aktivitas yang sekira mendukungmu untuk berkarier di kancah perpolitikan nasional dan kuliah di kampus yang bisa memfasilitasimu untuk menjadi politikus.


Sebuah laman survei The Daily Beast telah mensurvei ratusan universitas di Amerika yang melahirkan politikus hebat seantero jagad. Survei yang dilakukan, diambil bedasarkan jumlah jebolannya yang menjadi presiden, senator, atau pun anggota legislatif di parlemen Amerika Serikat.


Penasaran, universitas apa saja yang bisa bikin kamu menjadi politikus hebat? Berikut daftarnya seperti yang dikutip dari The Daily Beast.


1. Harvard University
Universitas yang memiliki semboyan veritas (kebenaran) ini memang enggak diragukan lagi kualitasnya. Meski tidak lagi menyandang presikat universitas terbaik di dunia, Harvard paling banyak melahirkan politikus hebat. 


Tercatat sebanyak delapan presiden, 12 senator, 21 anggota parlemen paling berpengaruh di Amerika merupakan lulusan Harvard.


2. Yale University
Universitas Yale merupakan universitas yang terkenal dengan jurusan Liberal Arts tersbut menduduki peringkat kedua dalam mencetak politikus berbakat. Tercatat lima presiden, sembilan senator, dan sembilan anggota parlemen berhasil lulus dari Yale.


3. Georgetown University 
Universitas Georgetown dikenal sebagai penyumbang anggota legislatif yang cukup banyak di parlemen Amerika. Meski demikian, Georgetown turut menyumbang dua presiden, enam senator, dan sebelas anggota parelemen.


4. Standford University
Seperti kebanyakan universitas di Amerika, Standford dikelilingi bangunan tua yang sarat nilai sejarah. Walau pun termasuk sedikit dalam jumlah jebolan yang menjadi politikus, Standford telah melahirkan tiga presiden, enam senator, dan tujuh anggota parelemen.


5. University of California - Los Angles
Meskipun belum pernah meluluskan seorang presiden, universitas yang terkenal dengan sebutan UCLA ini merupakan kampus yang melahirkan politisi untuk parelmen, yakni sebanyak 12 orang dan satu senator.


6. University of Texas 
Sama seperti UCLA, Universitas Texas juga belum pernah melahirkan politikus yang menjabat sebagai presiden. Pun hampir sama dalam kontribusi jumlah anggota parelemen, yakni sebanyak 11 anggota dan satu orang senator.


7. University of Michgan
Meski terbilang sedikit berkontribusi pada jumlah senator, Universitas Michigan telah melahirkan satu orang presiden dan satu senator, loh.


8. University of North Carolina
Kampus yang terletak di negara bagian utara Negeri Paman Sam ini belum pernah punya jebolan seorang senator. Sebagai gantinya, universitas yang berbasis di Chapel Hill tersebut, melahirkan sepuluh anggota parlemen dan seorang presiden.


9. George Washington University
Meski nama kampus ini diambil dari nama presiden pertama Negara Adi Daya tersebut, namun ironisnya, kampus ini belum pernah meluluskan seorang presiden. Kontribusinya dalam jumlah senator dan anggota parlemennya pun masing-masing hanya lima orang saja.


10. Columbia university
Universitas Columbia memang terkenal dalam Liberal Arts-nya, pun berlaku dalam hal cetak-mencetak politikus. Sebanyak tiga orang presiden merupakan jebolan universitas pengahasil literatur ilmiah itu, berkontribusi di parlemen dengan anggota sebanyak lima orang dan turut meramaikan bursa senator walaupun hanya satu orang.

Cyber Plagiarisme Skripsi Meningkat!


Cyber plagiarisme (plagiat melalui internet) skripsi tercatat meningkat. Hal tersebut dipublikasikan oleh sebuah lembaga survei di Amerika, Pew Research Center.


Lembaga yang juga bekerja sama denga, laman The Chronicle of Higher Education tersebut melakukan survei terhadap 1055 mahasiswa, baik dari universitas negeri maupun universitas swasta, dengan mewawancarai mereka melalui telepon.


"Dari survei tersebut, didapat data sebanyak 55 persen mahasiswa melakukan plagiat skripsi sepanjang sepuluh tahun terakhir," demikian yang dilansir dari HuffPost College, Minggu (4/9/2011). 


Mayoritas dari mereka yakni sebanyak 89 persen mengatakan komputer dan internet memegang peran utama dalam hal contek-mencontek tersebut.


Selain mensurvei plagiarsme, survei tersebut juga meneliti kelanjutan pertumbuhan pembelajaran dalam jaringan (Online learning). Setengah dari responden diprediksi akan mengambil kelas dengan metode online sepuluh tahun sejak sekarang. 


Sementara itu, 62 persen mahasiswa akan menggunakan buku digital pada 2021. Dari 2142 anggota masyarakat dengan usia 18 tahun yang diwawancara pada survei berikutnya, sebanyak 29 persen diprediksi akan memiliki tingkat pendidikan yang sama tanpa mengikuti perkuliahan konvensional, yakni di dalam kelas. 


Dan lebih dari 51 persen dari responden mengakatakan pembelajaran online memberikan nilai yang sama dengan pembelajaran konvensional.

Daftar Bidik Misi Unnes Periode 2!


Program beasiswa Bidik Misi Universitas Negeri Semarang (Unnes) periode kedua telah memasuki minggu terakhir pengisian data para calon penerima beasiswa tersebut.


Jika pada 9 September pukul 23.59 WIB para mahasiswa tidak melakukan pengisian data ke sistem Bidik Misi Dinas Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), maka status beasiswa mereka akan dibatalkan.


Dijelaskan, para mahasiswa calon penerima beasiswa Bidik Misi Unnes periode dua harus membuka laman http://bidikmisi.dikti.go.id/sim/. Setelah login dengan menggunakan username : bidikmisi dan password : unnes serta kode perguruan tinggi (PG) : 001041, mahasiswa memilih menu input data baru. Dalam menu tersebut, kamu harus mengisi kode sekolah asal (NPSN) dan mengisi nomor induk siswa nasional (NISN).


Kemudian, kamu dapat melanjutkan delapan langkah pengisian data lainnya dengan memilih menu lanjut pada tampilan tersebut. Setelah memastikan semua data terisi dengan benar, kamu bisa logout dari laman tersebut.


Merasa memiliki kemampuan akademis yang baik namun terkendala dalam biaya perkuliahan? Segera daftarkan dirimu pada program beasiswa ini. Tahun ini, Unnes menyediakan kuota sebesar 1.450 bagi mahasiswa dalam program Bidik Misi.


Program Beasiswa Bidik Misi Unnes terbagi dalam dua periode, yakni periode pertama sebanyak 450 penerima beasiswa dan periode kedua sejumlah 1.000 mahasiswa.

UI Beri Gelar HC pada Raja Abdullah

Rektor Universitas Indonesia Gumilar Ruswila Somantri mengatakan, keputusan UI memberikan gelar doktor Honoris Causa (HC) kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Azis di bidang perdamaian dan kemanusian sudah melalui kajian dan landasan berpikir yang holistik. Raja Arab Saudi dinilai punya peran dalam perdamaian dan kemanusiaan di tingkat global.


Berikut adalah pertimbangan-pertimbangan yang membuat Raja Arab Saudi menerima gelar doktor HC dari UI.


1. Raja Arab Saudi dianggap melakukan langkah-langkah modernisasi Islam di Arab Saudi. Contohnya, beliau mendirikan King Abdullah University of Science and Technology yang membolehkan mahasiswa laki-laki dan perempuan kuliah bersama.


2. Raja mendukung pengembangan perekonomian yang berbasiskan energi terbarukan. Untuk mewujudkan ini, Raja membangun sains dan teknologi untuk menghasilkan riset-riset.


3. Raja Arab Saudi dinilai aktif mengembanghkan dialog lintas keagaamaan, utamanya Islam-Yahudi-Kristen. Termasuk juga memberikan pemahaman bahwa terorisme tidak terkait ajaran Islam, namun masalah dimensi ketidakadilan.


4. Raja Arab Saudi juga dinilai aktif mengembangkan perdamaian di kawasan Timur tengah, terutama masalah Palestina-Israel. "Konsep pemikiran beliau disampaikan ke PBB. Meskipun tidak diterima, pemikiran beliau visioner dan berpihak kepada semua pihak," jelas Gumilar.


Gumilar menjelaskan, dalam aturan dan mekanisme pemberian doktor HC dari UI ada perbaikan-perbaikan di masa awal kepemimpinannya yang juga dengan kajian-kajian yang melibatkan unsur-unsur di UI. Perubahan tersebut mengacu pada pemberian HC di luar negeri yang dibuat lebih mudah.


"Termasuk juga dalam kondisi tertentu bisa diberikan di luar kampus. Untuk kasus Raja Arab Saudi ini, kan, karena beliau sudah sepuh. Hal seperti itu juga pernah UI lakukan saat pemberian gelar doktor HC untuk tokoh Buddha di Jepang," katanya.


Menurut Gumilar, sekitar 20 tahun belakangan UI sangat jarang memberikan gelar doktor HC kepada tokoh-tokoh atau orang yang memiliki kelayakan menerima gelar tersebut. Padahal, UI yang masuk dalam kampus berkelas dunia perlu proaktif memberikan gelar doktor HC.


Seperti diberitakan, pemberian gelar HC kepada Raja Abdulah bin Abdul Azis itu dilakukan di Arab Saudi, Minggu (21/8/2011) lalu. Sejumlah kalangan menilai pemberian gelar itu tidak tepat, baik dari pihak internal maupun eksternal.


Selain karena kurang mempertimbangkan pendapat para guru besar (internal), juga berkembang keberatan karena Pemerintah Arab Saudi dinilai melakukan banyak pelanggaran HAM, terutama berkait dengan pemancungan TKI beberapa waktu lalu.

Mata Kuliah Favorit Mahasiswa Amerika


Mata kuliah di Indonesia biasanya disamakan atau minimal mendukung jurusan yang digeluti. Namun hal tersebut berbeda dengan kegiatan perkuliahan di Amerika.


Sebab, mahasiswa di sana cenderung diberi kebebasan oleh dosen wali mereka untuk memilih kelas atau mata kuliah yang kiranya mereka sukai, dengan catatan harus lulus dengan nilai bagus.


Bahkan saking banyaknya ragam kelas, ada sebuah studi unik mengenai kelas-kelas favorit mahasiswa di Negeri Paman Sam tersebut. Studi itu merangkum ratusan komentar dari mahasiswa seluruh Amerika.


Penasaran kelas apa yang menjadi favorit mahasiswa Amerika? Intip daftarnya yang dilansir dari Her Campus, 


1. Kelas Marketing
Marketing bisa jadi membosankan bagi kamu, tapi tidak untuk mahasiwa di Amerika. Sebab, dari kelas marketing, mereka tidak hanya belajar mengenai teori marketing, cara menghadapi konsumen, citra produk, dan sebaginya. Mereka juga diminta untuk membuat produk nyata yang harus mereka jual, dan melaporkan hasil penjualan di akhir semester.


2. Kelas Menulis Non Fiksi
Bagi mahasiswa di Amerika, kemampuan menulis adalah segalanya. Maka, jangan heran mereka berbondong-bondong ingin belajar menulis lebih baik lagi melalui kelas menulis. Kebanyakan kampus menekankan tulisan non fiksi, sebab, kemampuan menulis dianggap sangat krusial dalam penulisan skripsi dan tesis. Selain itu, menulis non fiksi dinilai bisa berkembang ke berbagai gaya penulisan. 


3. Kelas Kombinasi Filosofi dan Teologi
Kelas ini cukup banyak dimintai, lantaran selain membahas dasar dari ilmu filosofi, kelas ini juga mempelajari cabang-cabangnya. Tidak hanya filosofi saja, kelas yang 60 persen terdiri dari teori tersebut juga mempelajari mengenai ketuhanan bedasarkan seluruh agama di dunia, bahkan mengupas habis mengenai ateisme.


4. Kelas Manipulasi Logam
Rasanya kelas ini merupakan kelas yang unik, ya. Namun, tujuan kelas ini bukan hanya memanipulasi logam menjadi satu karya ilmiah atau pun seni saja, kelas ini rupanya memang mengajarkan mahasiswa untuk mencintai logam, dan bisa menguasai turunan bentuk logam.


5. Kelas Pembicara Publik
Mungkin kamu sudah tahu kegiatan seputar kelas ini. Mahasiswa di Amerika sangat menyukai kelas dengan 80 persen kuota pekuliahan praktek. Belum lagi ujian akhir semester yang juga tidak kalah serunya.


6. Kelas Tekstil dan Manajemen Penampilan 
kamu enggak akan menyangka, peminat kelas ini tidak hanya didominasi oleh kaum hawa. Mahasiswa pria pun tertarik dengan kelas ini. Enggak hanya mempelajari bagaimana fasyen berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga mempelajari bagaimana industri fesyen berpengaruh terhadap suatu negara! Wah, berat juga yah.


7. Kelas Teori Komunikasi Antar Pribadi
Kedengarannya membosankan dan mungkin tidak laku bagi mahasiswa Indonesia, namun, menurut survei, mahasiswa Amerika menyukai kelas ini lantaran konten perkuliahannya. Seperti yang kita tahu mengenai komunikasi antar pribadi, sudah pasti mempelajari tentang bagaimana motif kebahagiaan saling disampaikan melalui isi pernyataan, dan bagaimana komunikasi bisa terjalin antar hubungan dua orang.


8. Kelas Pariscapes
Bingung kelas macam apa ini? Seperti namanya yang diambil dari salah satu kota terkenal di dunia yakni Paris, kelas ini rupanya memang mempelajari segala hal mengenai Paris. Dari karya sastra yang berhubungan dengan kota Romansa tersebut, kuliner, bahkan sampai tempat prostitusi di Paris! Kelas ini bertujuan untuk menggali kebudayaan Paris yang berdampak sangat besar dalam peradaban Eropa.


9. Kelas Mulitagama Amerika
Karena Amerika dikenal dengan negara yang bebas, maka tidak heran banyak ajaran agama berkembang di sana. Bedasarkan kondisi tersebut, mahasiswa Amerika sangat tetrtarik untuk mempelajari perkembangan agama di negaranya. Kelas ini mendiskusikan bagaimana agama berperan dalam tatanan sosial di Negeri Adi Daya tersebut dan bagaimana agama ikut andil dalam pembentukan budaya.


10. Kelas Relaksasi
Bukan lelucon, kelas relaksasi memang betul-betul ada di kebanyakan universitas di Amerika. Kelas ini menjadi kelas favorit mahasiswa, lantaran mengajari mereka bagaimana menghadapi stres, melatih mereka agar tetap dapat berpikir positif di segala kondisi, dan bisa mengkondisikan tubuh mereka untuk selalu relaks.

Semangat, Back to Campus !




Tidak terasa jatah liburan yang diberikan sekolah atau kampus akan segera berakhir. Kembali ke rutinitas sehari-hari setelah memanjakan diri selama beberapa waktu terkadang membuat kamu merasa malas untuk beraktivitas seperti sedia kala.  


Hawa liburan yang didominasi rasa malas ini akan berdampak buruk bagi kehidupan perkuliahanmu. Manfaatkanlah inspirasi dan pengalaman yang kamu dapatkan selama liburan untuk memotivasi diri sendiri dalam melanjutkan perkuliahan.

Selain itu, periksa kembali sejumlah PR yang diberikan oleh dosen sebagai 'hadiah' libur Lebaran beberapa waktu lalu. Jangan sampai karena terlalu asik berlibur, kamu melupakan tugas-tugas tersebut dan membuat sang dosen menjadi murka sehingga memberikanmu kesulitan untuk lulus dalam mata kuliah tersebut.

Jika pada libur Lebaran ini kamu melakukan ritual mudik atau sengaja bepergian ke tempat wisata yang letaknya jauh, maka sediakanlah waktu bagi tubuhmu untuk beristirahat sebelum kembali ke rutinitas seperti biasa. Fisik yang lelah akan mengakibatkan kamu enggan untuk memulai aktivitas seperti biasa.

Alternatif lain yang dapat kamu lakukan menjelang memulai awal perkuliahan setelah liburan, yakni memanjakan diri. Melakukan perawatan tubuh dan mengubah penampilan akan membuatmu menjadi lebih percaya diri dan bersemangat untuk mengawali rutinitas kehidupan kampus. Bagi kaum adam, dapat memanjakan diri dengan menghabiskan waktu di bidang yang sangat mereka cintai, seperti olahraga, otomotif, atau gadget.

Ketika akan mengawali aktivitas di bulan yang baru, tanamkan dan terapkan sugesti positif dalam dirimu agar dapat menjalani perkuliahan dengan baik. Misalnya, semester ini saya ingin Indeks Prestasi (IP) saya naik atau berkata pada diri sendiri bahwa perkuliahan di semester ini akan sama menyenangkan dan bahkan jauh lebih menyenangkan dibandingkan semester sebelumnya.

Jadi, selamat kembali ke kampus!

Hati Hati Kalian Wahai para Wanita !


Barometer Matter

Berikut ini merupakan pertanyaan pada sebuah ujian di Universitas Copenhagen, jurusan fisika :

Uraikan cara untuk menentukan tinggi dari sebuah gedung pencakar langit, dengan menggunakan barometer.
Seorang mahasiswa menjawab : ” Ikatkan saja seutas kawat ke leher barometer, lalu turunkan barometernya sampai ke tanah. Panjang kawat ditambah panjang barometer akan sama dengan tinggi bangunan itu.”

Jawaban jujur ini membuat para penguji berang. Dapat dipastikan, si mahasiswa akan gagal ujian seketika. Namun si mahasiswa protes, berkata bahwa jawabannya tidak salah. Kemudian, pihak Universitas menunjuk seorang penengah untuk memecahkan masalah ini.

Sang penengah tidak meragukan bahwa jawaban si mahasiswa benar, tetapi tidak mencerminkan pengetahuan tentang fisika sama sekali. Untuk menyelesaikan masalah ini, diputuskan untuk memanggil si mahasiswa dan memberinya kesempatan 6 menit untuk pembuktian lisan, yang setidaknya menunjukkan prinsip-prinsip dasar fisika.

Selama 5 menit, si mahasiswa hanya duduk bergeming. Dahinya berkerut, tampak berpikir. Sang penengah kemudian mengingatkan kalau waktu terus berjalan. Si mahasiswa menjawab, bahwa dia telah menemukan beberapa jawaban yang sungguh relevan, tapi belum bisa memutuskan mana yang mau dia kemukakan. Akhirnya, karena diburu-buru, si mahasiswa pun mulai menjawab seperti ini:


 ”Pertama, kita bisa membawa barometer itu ke atap gedung, menjatuhkannya ke tanah, dan mengukur waktu yang diperlukannya untuk sampai ke sana. Tinggi gedung bisa didapat dari formula H =0.5g x t kuadrat. Tapi nasib malang untuk si barometer.



 Atau, jika matahari sedang bersinar terik, kita bisa mengukur tinggi barometer, lalu mengukur panjang bayangannya. Kemudian kita ukur panjang bayangan gedung, dan dari situ, tinggal masalah perbandingan aritmatika untuk menentukan tinggi gedungnya.



 Tapi, kalau anda ingin lebih ilmiah lagi, kita bisa mengikatkan benang, pendek saja, pada barometer, dan mengayunkannya seperti pendulum. Pertama, pada permukaan tanah, kemudian pada atap gedung. Tingginya didapat dari perbedaan gaya pemulih gravitasional T = akar 2 pi kuadrat (l / g).



 Atau jika gedung ini punya tangga darurat esternal, akan lebih mudah berjalan disana dan menandai tinggi gedung dalam tinggi barometer, kemudian menjumlahkannya.



 Jika anda ingin benar-benar membosankan dan ortodox, tentu saja, anda dapat menggunakan barometer untuk mengukur tekanan udara di atap gedung dan di tanah, kemudian mengkonversi perbedaannya dari millibar ke dalam feet atau meter untuk mendapatkan tinggi gedung.



Tetapi karena kita senantiasa ditekankan agar menggunakan kebebasan berpikir dan menerapkan metode ilmiah, tidak diragukan lagi, cara terbaik adalah mengetuk pintu petugas kebersihan, lalu berkata padanya ‘kalau kamu mau punya sebuah barometer baru yang bagus, akan kuberikan ini, asalkan beritahu aku tinggi dari gedung ini’.”


Mahasiswa itu adalah Niels Bohr, pemenang Nobel Fisika.

————————————————————————————————————————————————————————


kita seharusnya tidak membatasi pengetahuan dan pemahaman kita tentang sesuatu, hanya dari apa yang kita dengar, lihat, dan atau pelajari.


Terlepas dari benar-tidaknya cerita ini, ketika si otak kanan bekerja sama dan berkompromi dengan si otak kiri, mereka membuka semilyar kemungkinan, bukan?


fyi, barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara - Wiki

Peminjaman Berantai


mhs A: bro pinjam uang…

mhs B : nih uangnya.

mhs B : mas pinjam uang…

mhs C : nih uangnya.

mhs C : bang pinjam uang ya…

mhs A  : nih uangnya.

Hati-hati dengan sirkulasi peminjaman karena akan berputar terus…

Ciri Khas ! Dosen Pembimbing !

Ciri Khas ! Dosen Pembimbing !

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 : DOSEN


Bagian Kesebelas : Pemberian Penilaian dan Penentuan Kelulusan Mahasiswa


Pasal 29, ayat 2 :


Penilaian dan penentuan kelulusan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dosen secara objektif, transparan, dan akuntabel
Jadi apa landasan hukum para dosen killer dan dosen gaib di universitas manapun yang ngerasa bahwa penilaian adalah murni hak prerogatif dosen?