Mahasiswa Cupid: 2011-07-31

Beberapa Alasan Mahasiswa Malas Mengerjakan Tugas Akhir


Mari kita asumsikan satu paragraf diatas membutuhkan waktu sebanyak 2,5 jam, dan bila diasumsikan satu halaman kertas memiliki 4 paragraf seperti diatas, maka satu halaman kertas membutuhkan 10 jam untuk diseleseikan. Lalu, biasanya TA memiliki halaman berjumlah ratusan, bisa kita anggap TA yang paling tipis sebanyak 300 halaman. jika TA anda memiliki 300 halaman maka membutuhkan waktu sebanyak 3000 jamuntuk melakukannya. dapat kita jabarkan :
24 jam = 1 hari
3000 jam = 3000/24 jam = 125 hari
jika kita asumsikan satu bulan 30 hari. maka 125 hari = 4.1 .. kita bulatkan saja menjadi 4,5 bulan.
itu bila dilakukan terus menerus tanpa berhenti dan dengan ideal tanpa kehilangan ide dengan otak yang terus mengalirkan ide,.
mari kita analisis kondisi yang lain.
1. Jika dikurangi waktu tidur setiap harinya sebanyak 8 jam, maka sehari cuma memiliki 16 jam
2. Jika dikurangi waktu untuk makan boker dan sholat dan mandi dijumlahkan saja semua menjadi 4 jam, maka sehari tinggal 12 jam. 
3. Jika dikurangi waktu ngenet , ber Tumblr, ngetweet, chatingan, bbm-an atau apapun lah selama 2 jam. maka sehari tinggal 10 jam.
4. Jika membutuhkan waktu selama diperjalanan untuk pulang pergi kemanapun atau diperkalanan kosan kampus dan ke tempat2 laiinya selama 2 jam, maka sehari tinggal 8 jam. 
5. Jika dibutuhkan waktu untuk bercengkrama dengan keluarga atau dengan teman2 sebanyak 1 jam setiap harinya, maka sehari tinggal 7 jam. 
 mari kita analisis waktu kembali.
Jika dalam sehari hanya memiliki waktu efektif untuk mengerjakan TA sebanyak 7 jam, maka 
3000 jam/ 7 jam = 428,6 hari. kita bulatkan menjadi 429 hari.
dan satu bulan sebanyak 30 hari, bila kita kurangi waktu untuk refreshing di hari libur sebanyak tiga hari saja selama sebulan maka, sebulan hanya memiliki waktu efektif 27 hari. maka
429 hari/ 27 hari = 15 bulan 24 hari.
15 bulan 24 hari = 1 tahun 3 bulan 24 hari.
Dari perhitungan diatas, anda dapat menyimpulkan sendiri apa yang harus dilakukan. saya hanya melakukan keisengan semata demi mengingatkan diri saya sendiri… itulah salah satu alasan mengapa seseorang bisa lulus terlalu lama, karena tidak ada waktu untuk mengerjakan TA.

Dilema Mahasiswa Jomblo Tingkat Akhir

Internetan Ala Mahasiswa


Rencana:


Buka Mozilla
Buka Google
Cari artikel terkait dengan tugas
-----------------------------
Yang terjadi:


buka mozilla
buka google
cari artikel
sambil nunggu page artikelnya kebuka, buka facebook dulu
liat notifikasi —> balas wall, komen foto
liat news feed —> ada link video youtube, diklik—> mulai asik nonton youtube
selesai nonton, liat suggestion video —> asik nonton youtube lagi
shit! lupa sama tugas —> balik ke page artikel —> page sampah, isinya cuma iklan
cari lagi artikel tugas di google
sambil nunggu pagenya kebuka, buka kaskus
asik ngaskus —> g sadar udah jam 1 malem —> ngantuk —> tidur
Progres tugas = nihil


Berlaku Pula Buat Mahasiswa Yang Nyari Tugas Di warnet , Gak Jauh Beda Lah .

Si Udin Mahasiswa Tukang Tidur

Atur Keuanganmu sejak Dini


Masalah yang dihadapi mahasiswa ternyata enggak cuma seputar jungkir-balik menyelesaikan tugas kuliah, eksis di Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bikin kamu lupa waktu, atau sekadar hubungan sosialmu saja, loh.


Ada satu masalah yang mungkin terdengar sederhana tapi krusial, betul, keuanganmu. Benarkah persoalan uang bisa mempengaruhi kuliah kita? toh kalau soal uang, sebenarnya sudah diatur sama orang tua kita.


Iya sih, tapi sadar atau enggak orangtua memberimu uang saku untuk kamu kelola. Selain memang karena kebutuhanmu, mereka juga ingin melihat setinggi apa tingkat kedewasaanmu melalui tanggung jawabmu mengelola uang.


Lalu hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengelola uang saku? Financial Planner, Ligwina Poerwo Hananto berpendapat, mahasiswa perlu tahu tentang arus uang (cashflow).


"Mahasiswa sekali pun harus tahu bagaimana cara mengelelola uang. Walaupun cashflow-nya tidak serumit orang dewasa atau yang sudah bekerja," katanya saat dihubungi okezone, Minggu (31/7/2011).


"Biarpun begitu, tetap harus tahu apa itu cashflow dan bagaimana mengaturnya," lanjut ibu dua anak yang akrab dipanggil Wina.


Wina menyarankan agar mahasiswa memantau pengeluarannya selama 30 hari terlebih dahulu, "Ini sebagai awal untuk mengidentifikasi ke mana saja uang yang kita keluarkan. Ingat selama satu bulan itu, apa yang kita pantau segera dicatat." Wina mengimbuhkan.


Dari catatan tersebut, tambahnya, dituangkan ke catatan perencanaan keuangan. Ada pun beberapa kategori yang termasuk dalam catatan perencanaan keuangan, menurut Wina, yakni investasi, cicilan utang, pengeluaran rutin, dan pengeluaran gaya hidup (lifestyle).


"Kalau untuk mahasiswa, mereka tidak perlu kategori cicilan utang, karena mereka belum punya penghasilan. Lain jika dia mahasiswa yang sambil bekerja atau memang yang sudah punya utang," jelasnya.


Penjelasan mengenai kategori pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut:


1. Investasi.
Jika untuk mahasiswa, tutur Wina, bisa dikatakan sebagai menabung karena sekali lagi, mahasiswa belum punya penghasilan sendiri. Investasi atau menabung ini termasuk pengeluan, karena kita mengalirkan uang ke pos tersebut setiap ada pemasukkan.


2. Cicilan utang.
Seperti kata Wina, mahasiswa yang belum punya penghasilan biasanya belum memiliki cicilan utang tertentu. Namun lain hal dengan mahasiswa yang sambil bekerja atau memang sudah punya hutang sebelumnya. Cicilan utang yang dimaksud Wina yakni cicilan rumah, mobil, motor, atau membayar kartu kredit. Kamu sendiri belum ada utang yang seperti itu kan? Makanya, lewati saja poin ini jika kamu memang masih ditanggung orangtua.


3. Pengeluaran Rutin.
Sudah tahu, 'kan, pengeluaran rutinmu apa saja? Sebagai contoh di antaranya uang makan, transportasi, kebutuhan pokok, iuran kos, dan sebagainya yang bersifat rutin. "Untuk pengeluaran makan, jika kamu makannya di restoran mahal, ya, itu bukan termasuk pengeluaran rutin. Itu masuknya ke lifestyle," terang Chief Executive Officer Quantum Magna Financial tersebut.


4. Pengeluaran Gaya Hidup (Lifestyle).
Pengeluaran di pos inilah  yang menurut Wina membuat bukan hanya mahasiswa, tetapi juga setiap orang acap kali kehabisan uang sebelum waktunya. "Makanya harus hati-hati. Ciri-ciri pengeluaran lifestle yang paling dasar adalah kalau kita tidak beli atau pakai, tidak membuat kita mati," kata Wina menganalogikan situasi tersebut.


Setelah kita memantau pengeluaran setiap bulannya, barulah kita bisa memposkan pemasukkan yang telah kita identifikasi sebelumnya. "Jenis-jenis pengeluaran secara spesifik itu terserah mahasiswanya lagi, sebab kebutuhan dan pemasukkan orang sangat berbeda," Wida melanjutkan.


Source

Mahasiswi Jangan Lupa Pakai Hijab


Bulan Ramadan bagi umat muslim merupakan bulan yang sangat dinanti. Menurut kepercayaan, pahala mereka akan dilipatgandakan seiring kebaikan dan ibadah puasa yang tengah jalani.

Biasanya, saat Ramadan banyak hidayah yang menghampiri mahasiswi muslim, di antaranya memakai penutup kepala yang kita kenal dengan jilbab.

Namun sayangnya, niat baik mereka kadang terhalang dengan ketakutan akan terlihat tidak pantas dan akan diejek kawan-kawannya.

Belum lagi ada anggapan "Jilbab Musiman" yang akan melekat pada citra mereka, makin meragukan langkah mereka karena diyakini akan membawa pengaruh buruk dalam kehidupan sosial mereka.

Menanggapi hal tersebut Presiden komunitas pemakai kerudung yang dikenal dengan Hijabers Community, Jenahara Nasution, mengatakan belakangan ini memakai kerudung bukanlah merupakan kendala seseorang dalam bersosial.

"Lima tahun lalu mungkin memang benar anggapan jika perempuan muslim yang masih muda memutuskan untuk memakai kerudung, maka akan terlihat lebih tua atau mungkin diejek karena dianggap tidak pantas. Tetapi sekarang, anggapan itu sudah tidak berlaku lagi," kata Jenahara kepada selepas membuka seminar Women Islamic Forum .

Ibu dua anak itu mengaku, tidak ada kendala selama 12 tahun memakai jilbab. Dia masih bisa bersekolah dan bersosial dengan normal.

"Sebenarnya tidak ada masalah jika ada yang mau memulai pakai jibab. Kalau masalah gaya, sekarang sudah banyak kok desainer baju muslim yang sylish dan terjangkau," jelas perempuan berjilbab tersebut.

Di komuinitas yang dia kepalai, tuturnya, justru banyak dari kalangan mahasiswa yang memakai kerudung. "Karena memang komunitas tersebut diciptakan sebagai wadah komunikasi para pemakai jilbab. Jadi buat pemula yang ingin memakai kerudung, jangan ragu," antusiasnya.

Bukan berarti dirinya dan komunitasnya hanya mementingkan unsur gaya saja dalam berjilbab, "Memakai jilbab bukan hanya sekadar gaya semata, selain karena merupakan ajaran agama, pemakai jilbab harus bisa menjaga perilakunya," tambah perempuan yang akrab dipanggil Jeha ini

Source

Pertukaran Mahasiswa Ke Negara Thailand


Tiga mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar bertolak dari Bandara Ngurah Rai, Bali menuju Bangkok, Thailand, Minggu (31/7/2011), untuk belajar bahasa, seni dan budaya di Thamasat University Thailand selama satu semester. Ketiga mahasiswa itu adalah Sri Widyaningsih (Fakultas Seni Pertunjukan) serta  AAN Gde Dhamata dan  A.Ilutfiatun (Fakultas Seni Rupa dan Desain).

Humas ISI Denpasar,  Dewi Yulianti  mengatakan, lima mahasiswa ISI Denpasar dinyatakan lolos seleksi mengikuti program pertukaran belajar mahasiswa ke universitas di Thailand dan Malaysia dalam program kerjasama pemerintah  Malaysia-Indonesia -Thailand (MIT) 2011. Dua mahasiswa lainnya yang sudah dinyatalan lolos ke Malaysia terdiri atas Aryo Agung dan I Gede Suwidnya kini sedang dalam persiapan keberangkatannya.

"Ketiga mahasiswa yang berangkat ke Thailand tersebut, sebelumnya sudah sempat pamitan kepada Rektor ISI Denpasar, Prof Dr I Wayan Rai S. MA," kata Dewi.

Lolosnya lima orang mahasiswa dalam program pertukaran ini merupakan peningkatan. Tahun lalu, ISI Denpasar hanya meloloskan empat mahasiswanya. Lewat program pertukaran mahasiswa diharapkan juga terjadi pertukaran budaya untuk menghasilkan  pemikiran-pemikiran baru yang inovatif.

Program "Student Mobility Credit Transfer" merupakan program kerjasama pendidikan cetusan SEAMEO-RIHED yang dilaksanakan tiga negara di Asia Tenggara yang meliputi Malaysia, Indonesia, dan Thailand. Program tersebut dilaksanakan sejak  2010 melibatkan perguruan tinggi di ketiga negara tersebut, bertujuan meningkatkan mutu dan kualitas peserta didik melalui program pengiriman peserta didik ke perguruan tinggi di tiga negara tersebut.

Program pertukaran mahasiswa tersebut di Indonesia dilaksanakan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional dengan melibatkan sebelas perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya ISI Denpasar.

Investasi Mahasiswa

Saat nya yang muda memahami apa sebenarnya itu investasi, kesempatan kali ini Cupid hadirkan sebuah artikel mengenai apa sich INVESTASI itu..?? Sadar bahwa mahasiswa , Hidup nya bukan untuk kuliah saja, tapi mulai lah dari diri sendiri untuk sekedar tahu , dan melakukan aksi tentu nya. urusan tentang masalah kehidupan finansial kelanjutanya setelah Lulus Dari Perkuliahan.


“Beranikah saya mengambil risiko dalam berinvestasi?” Pertanyaan ini mungkin sering terlontar bila Anda sedang menimbang-nimbang untuk melakukan investasi. Katakan Anda punya uang Rp 10 juta, dan Anda bingung apakah akan menaruhnya di bank atau di tempat lain. Kalau ditaruh di bank, Anda mungkin merasa aman. Tetapi kadang-kadang, tawaran investasi di tempat lain seringkali cukup besar dan sangat menggoda, sehingga ini kadang-kadang menakutkan Anda.


Yang namanya investasi pasti ada risikonya. Nah, dari pengalaman saya selama ini, biasanya hanya ada tiga (3) risiko yang paling ditakutkan orang ketika mereka berinvestasi:


Turunnya Nilai Investasi
Risiko yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi umumnya adalah “Apakah uang saya akan hilang?” Kebanyakan orang mungkin menjawab “tidak” kalau ditanya seperti itu. Iyalah, mana ada, sih orang yang mau kehilangan uangnya? Akan tetapi, masalahnya, yang namanya risiko pasti ada dalam setiap investasi. Hanya bedanya adalah di ukurannya. Ada produk investasi yang risikonya cukup besar, ada yang sedang, ada yang kecil. Itu mungkin butuh pembahasan yang khusus di NOVA nomor-nomor mendatang. Yang jelas, satu hal yang paling ditakuti orang, sekali lagi adalah: “Apakah uang saya akan hilang?”


Oke, sekarang kalau Anda berinvestasi, seberapa besar penurunan nilai yang bersedia Anda tanggung bila Anda mengalami kerugian? 10 persen? 30 persen? 50 persen? Atau 100 persen? Berapapun besar kerugian yang bersedia Anda tanggung, ingatlah, itu adalah bagian dari berinvestasi. Jangan pernah mengharapkan Anda akan terus-menerus untung. Yang namanya kerugian, sesekali memang harus dialami. Kalau enggak mengalami, ya enggak belajar, kan?


Sulitnya Produk Investasi itu Dijual


Risiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual kembali. Beberapa orang mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas dianggap mudah dijual kembali. Akan tetapi, ada juga orang yang berinvestasi ke dalam mata uang dolar Amerika, dan dolar tersebut cepat-cepat dimasukkannya ke bank. Ini karena bila dolar itu disimpan di lemari, maka kondisi fisik dari kertas uangnya mungkin akan menurun, dan itu kadang-kadang akan menyulitkan bila suatu saat dolar itu hendak dijual kembali. Maklum, beberapa bank seringkali tidak mau membeli mata uang asing Anda bila kondisi uang kertasnya robek, rusak atau kumal.
Contoh lain dari produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual kembali adalah barang-barang Koleksi. Barang-barang koleksi umumnya tidak selalu mudah dijual kembali karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik. Lukisan misalnya. Karena pasarnya yang spesifik, tidak selalu mudah menjual lukisan. Tapi, sekali terjual, bisa saja harganya sangat tinggi dan memberikan untung yang lumayan buat orang yang menjualnya.




Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, ketahui lebih dulu seberapa mudahnya produk investasi Anda bisa dijual kembali. Jangan sampai Anda berinvestasi tapi tidak bisa menjualnya, karena barangnya memang sulit dijual.


Hasil Investasi yang Diberikan Tidak Sebesar Kenaikan Harga Barang dan Jasa
Bayangkan kalau Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10 persen setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa malah naik 15 persen? Hal ini seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan harga barang dan jasa, tetapi karena produk yang dipilih itu sendiri belum tentu sesuai.
Iya dong, beberapa dari Anda mungkin menginginkan produk investasi yang aman dan konservatif. Tetapi, konsekuensinya adalah bahwa Hasil Investasi yang didapat mungkin saja tidak bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Kalau itu terus Anda alami dari tahun ke tahun, maka Anda akan bangkrut.


Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi risiko ini? Jangan menutup diri terhadap informasi. Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin Anda belum tahu, dan setelah itu cobalah masuk ke situ dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya. Lama-kelamaan, Anda pasti bisa mengatasi tingginya kenaikan harga barang dan jasa dengan berinvestasi pada produk yang memang berpotensi untuk bisa memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding kenaikan harga barang.


Selamat berinvestasi!




Materi Ngawur Tidak Pada Tempat nya........

Marhaban Ya Ramadhan

UGM Membuka Program Studi Baru


Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) akan membuka lima program studi baru. Hal itu dikatakan Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Retno Sunarminingsih, Rabu (27/7/2011), di Yogyakarta.


"Kelima program studi adalah Program D3 Metrologi dan Instrumentasi, Magister Manajemen Bencana, Magister Manajemen Pendidikan Tinggi, Program S2 Keperawatan, dan Program S2 Kebidanan," kata Retno, disela upacara wisuda pascasarjana UGM, hari ini.


Menurut dia, tiga dari lima program studi tersebut akan dibuka tahun ini. Adapun, program S2 Keperawatan dan S2 Kebidanan dibuka tahun depan.


"Kami berharap kehadiran program studi baru tersebut dapat memperkuat kinerja UGM, khususnya Program Pascasarjana," ujar Retno.


Ia mengatakan, UGM dalam 10 tahun terakhir terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan Program Pascasarjana. "Salah satunya melalui penjaminan mutu proses akademik maupun peningkatan kerja sama dengan perguruan tinggi internasional yang berkualitas," katanya.


Menurut dia, peningkatan mutu program studi juga dilakukan UGM melalui internasionalisasi program studi, yakni pengembangan kerja sama dengan universitas internasional bermutu. Kerjasama itu meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, penyelenggaraan program gelar ganda, dan penelitian.

Over Dosis Belajar ??

Quote:When I was kid I had been slept with some books as my pillows, while I grew up I started to sleep with my computer as my roommate, until last night I found myself was sleeping with a hundred of papers as my blanket. Damn!!! When will I sleep with the hell of you dear as my spouse??? ^__^
Si Novan yang OD Belajar

Berikut kisah ane pribadi om, tolong masukannya supaya gak kelewat OD gara2 kebanyakan belajar, makasih ya om sebelumnya.

Ane Ditanya ibu bangun tidur
Ibu: Kamu tidur sama siapa semalam kok segar betul wajahnya pagi ini?
Novan: Seperti biasa bu, sama buku, paper dan komputer.

Ane Ditanya kawan di kampus
Kawan: Lo fit banget hari ini, pasti pake barang baru, merk nya apa, rebook bukan?
Novan: Gak ada Re nya, cuma Book aja.
Kawan: Loh memang ada ya merk kayak gitu?
Novan: Ada… nemunya di rak buku, bukan rak sepatu.

Ane Ditanya Dosen di kelas
Dosen: Kamu sarapannya makan apa, kejawab semua quiz hari ini?
Novan: Makan kertas Pak.
Dosen: Loh memang sarapannya dimana?
Novan: Di meja belajar Pak, bukan di meja makan.

Ane Ditanya Sohib di kantin
Sohib: Minum apa tadi pagi sob?
Novan: Minum Black sob
Sohib: Lo negak alkohol ya sekarang, kok minum wine sih.
Novan: Maksudnya black ink, soalnya ambilnya bukan dikotak es, tapi di kotak pensil.

Ane Ditanya Preman Komplek
Preman: Bro, lo pakau gak?
Novan: Wah udah addicted bang
Preman: Kalo gitu ngefly bareng nyok
Novan: Sip, punya serbuk putih gak bang?
Preman: Maksud lo heroin?
Novan: Bukan bang, maksud gw kapur tulis.
Preman: Adanya selang, sini gw sedot lo… (wah abang premannya kesel!!!)…

Ane Ditanya Adik dirumah
Adik: Mas..ke bengkel yuk, ganti sparepart baru
Novan: Males ah, klo ke Grammed mau, banyak buku baru
Adik: Gak gaul banget sih mas usulannya
Novan: Jiaaaa, itu anak racing juga gaul gara-gara belajar dari buku otomotif
Adik: Gimana kalo ke Bulungan, ngetest alat gratisan lagi.
Novan: Lagi gak semangat ah, ngetes kalkulator aja di kamar.
Adik: Kalo gitu ngegokart aja yuk, abis itu ke Parmad deh ngecengin cewek-cewek, pasti semangat.
Novan: Wew, secantik-cantiknya anak Parmad, cewek ku tetep paling cantik
Adik: Ya udah pacaran gih sana, jangan belajar mulu
Novan: Ini bentar lagi juga janjian sama doi di Kuningan.
Adik: Wah ke Pasfes ya mas? ikut dong.
Novan: Bukan pasar festival, perpus Soemantri nya.
Adik: Sekalian aja mas ke Gelora belajar Kesenian, ke Senayan belajar Penjas, ke KTS terus ke Kemang buat belajar Tata Boga. Abis itu ke Citos belajar ekonomi, ke Pelangi belajar IPS, terakhir ke Sentul belajar matematika, ukur deh tuh panjang x lebar sirkuit, dari Sentul langsung ke Puncak memahami alam belajar hukum fisika sama zat kimia (hehehe.. adik ane anak gaul om, kesel nya gitu deh).

Akhirnya ane curhat sama pacar ane, klo ada yang aneh sama diri ane.
“Kasian kamu sayang, sini cium aku supaya gak ngerasa aneh lagi” kata pacar ane. Abis ane cium pacar ane, terus doi tanya lagi “gimana skrg, udah enakan kan sayang?” Ane jawab jujur “jangan marah ya sayang, kayaknya kok lebih enak nyium wangi Kenari.” Ekspresi doi langsung berubah “kalo gitu kamu pacaran aja sana sama cici di Glodok.

Wah cewek ane ikutan kesel juga akhirnya. Sial ane diputusin om..

İni aslinya adalah tulisanku.... :hore!!!!!