Mahasiswa Cupid: Antiskimmer Mahasiswa FMIPA UGM

Antiskimmer Mahasiswa FMIPA UGM



Pernah mengalami atau mendengar cerita kerabat dekat mengenai saldo tabungannya yang begitu saja terkuras tanpa digunakan sama sekali?

Kasus pembobolan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) memang marak terjadi dan menimpa siapa saja. Namun, kini kita tidak perlu merasa khawatir lagi. Pasalnya, mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) Yogyakarta telah menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Kelima mahasiswa ini menciptkan sebuah alat yang telah dinilai cukup ampuh untuk mencegah pembobolan ATM, baik melalui mesin pencuri identitas kartu (ATM Skimmer) maupun pencurian lewat perusakan ATM.

Alat ini mampu mengirim pesan pendek ke pihak kepolisian atau pihak perbankan dan memunculkan bunyi alarm apabila terdeteksi ada upaya tindak kejahatan di sebuah ATM.

Salah seorang pencipta alat ini, Christian Antonia menyebutkan, alat berukuran 10x10 cm yang dimasukkan ke dalam mesin ATM ini, dilengkapi sensor jarak jauh dan sensor infra merah. Sensor jarak dapat mengidentifikasi adanya perubahan posisi mesin ATM jika terjadi pencurian. Sementara sensor infra merah dapat mendeteksi adanya mesin pencuri identitas kartu.

"Jangankan ada kerusakan, jika posisi mesin ATM berubah 1 cm saja, alat ini akan membunyikan alarm dan mengirim pesan ke petugas," kata Christian seperti dikutip dari situs UGM.

Menurut Christian, selama ini keamanan di sebuah ATM yang hanya mengandalkan CCTV dan antiskimmer konvensional dinilai belum mampu mendeteksi dan mencegah tindak kejahatan.

Mahasiswa berusia 21 tahun ini mengungkapkan, untuk menguji alat temuan mereka di sebuah ATM, harus melewati birokrasi yang berbelit-belit. Bahkan pihak bank menganggap remeh hasil temuan para mahsiswa ini.

"Mungkin dianggap temuan orang Indonesia dan masih mahasiswa sehingga belum dipercaya," kata mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika ini.

Alat yang belum sempat diberikan nama ini, memakan waktu empat bulan dalam proses pengerjaannya. Christian berharap, penemuan mereka yang seharga Rp3,5 juta ini dapat dimanfaatkan pihak bank dalam mencegah tindak kejahatan yang dapat merugikan nasabah.

"Jadi tidak ada lagi orang yang seenaknya mencuri data nasabah dan menggunakan uang yang bukan miliknya,"

Artikel Terkait:

0 comments:

Posting Komentar