Mahasiswa Cupid: Mahasiswi Ini Bunuh Teman Sekamarnya

Mahasiswi Ini Bunuh Teman Sekamarnya

Seorang mahasiswi menjadi terdakwa atas penikaman yang dia lakukan terhadap teman sekamarnya di asrama kampus Bowie State University. Alexis D Simpson didakwa dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan kedua, serta penyerangan tingkat pertama.


Pihak berwenang mengatakan, Simpson meninggalkan kampus setelah sebelumnya melakukan pembunuhan di malam hari, dan melaporkan dirinya sendiri ke kepolisian setempat satu jam setelah melarikan diri.


Penyidik percaya, Simpson dan korban yang sekaligus teman sekamarnya, Dominique T Frazier, mengalami pertengkaran yang berujung pada perkelahian fisik. Sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab pertengkaran dua mahasiswi tersebut.


Frazier yang ditemukan tewas dengan luka tikam di tenggorakan di lantai dua asrama kampusnya, membuat beberapa temannya tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Simpson, hingga membuat suasana kampus mencekam.


Seorang mahasiswi jurusan Psikologi Jasmine Harvey mengatakan, dirinya menjadi ragu untuk tinggal di asrama kampus. 


"Ini benar-benar menakutkan, ayolah, teman sekamarmu bisa melakukan hal keji padamu. Semua orang di sini ketakutan dan mulai saling tidak percaya satu sama lain," ujarnya seperti dikutip dari Washington Post, Sabtu (17/9/2011).


Sementara itu, rektor kampus Bowie State University Mickey L Burmin, telah mengeluarkan komentar mengenai hal tersebut.


"Kami menyesal hal tersebut menimpa civitas akademika kampus kami. Untuk itu kami akan mengumpulkan mahasiswa untuk melakukan upacara mengenang Frazier, setelah itu akan ada konseling," ujar salah satu pejabat kampus.


Burnim mengimbau mahasiswa yang mungkin memiliki masalah agar mau berbagi kepada orang dewasa yang bisa dipercaya. Dia menyarankan agar mahasiswa memanfaatkan fasilitas departemen konseling yang disediakan kampus.


"Dengan adanya kasus ini, kami akan lebih mengawasi dan membimbing mahasiswa baik dari segi keamanan, maupun psikologisnya. Oleh sebab itu, kami berharap mahasiswa tidak hanya mendiskusikan perasaan yang mereka alami ke Twitter maupun Facebook," harap Burnim

Artikel Terkait:

0 comments:

Posting Komentar